Samarinda,Lensaborneo.id — Bank Indonesia menggelar sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah (3D) dan 5 Jangan di Kantor BI ruang Derawan, Jumat (11/10/2019). Sosialisasi ini dihadiri oleh para camat dan lurah yang ada di kota Samarinda. Hadir memberikan penjelasan adalah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono.
Kepada Lensaborneo.id Tutuk mengatakan, BI di samping tugasnya melakukan pengawasan perbankan secara industri, juga tugas utamanya mengawasi sistim pembayaran dan pengedaran uang rupiah. Berkaitan tugas utama itulah, Tutuk mengakui pihaknya selalu mengantisipasi beredarnya uang palsu di masyarakat. Disinilah pihak mereka seringkali mengadakan sosialisasi cikur (ciri-ciri keaslian uang rupiah).
Tutuk memaparkan bahwa penggunaan uang menjelang Natal dan Tahun Baru cukup besar melebihi hari-hari normal. Maka sangat penting untuk mengantisipasi beredarnya uang palsu. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru banyak bertebaran lembaga-lembaga keuangan yang bisa menukarkan uang.
Maka itu Tutuk mengimbau agar masyarakat memanfaatkan lembaga-lembaga keuangan resmi untuk penukaran uang. Menurutnya masyarakat harus selalu waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi dengan menggunakan uang. Masyarakat diminta cermat dan teliti terhadap ciri keaslian uang Rupiah dengan cara 3D yakni Dilihat, Diraba dan Diterawang.
“Kami membuka layanan penukaran uang pecahan kecil melalui Kas Keliling dalam kota di pusat keramaian seperti Taman Samarendah, Pasar Segiri dan Pasar Pagi serta rencana pembukaan layanan kas keliling di kelurahan di bawah kecamatan Samarinda Kota dan Samarinda Ulu,” terang Tutuk.
Selain kas keliling, BI akan tetap membuka layanan penukaran uang CDR (Cacat, Dicabut dan Rusak) di loket kantor perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalimantan Timur pada setiap hari Selasa dan Kamis mulai pukul 09.30 s.d. 11.30 WITA.
“Kami juga menginstruksikan agar seluruh Bank Umum dan BPR membuka layanan penukaran kepada masyarakat sekitar dengan memasang tanda melalui spanduk “Melayani Penukaran Uang Rupiah Pecahan Kecil, Lusuh dan Rusak – Tidak Dipungut Biaya” paparnya.
BI juga mendorong masyarakat untuk memperlakukan dan merawat Rupiah dengan baik melalui 5 JANGAN (Jangan Dicoret, Jangan Disetepler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi dan Jangan Dilipat).
“Bi juga dalam rangka memenuhi kebutuhan uang wilayah Kalimantan Timur serta menjaga kualitas uang Rupiah tetap dalam kondisi layak edar pada kwartal IV Kpw BI Kalimantan Timur dengan prognosa sebesar Rp4,168 miliar tumbuh 7,46% (yoy),termasuk dalam rangka pemenuhan kebutuhan uang pada periode Natal dan TahunBaru 2020,” tandasnya.
Penulis : Onie Resita
Editor : Nurliah