Lensaborneo.id – Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Verdiana Huraq Huang menekankan pentingnya penyelesaian total infrastruktur Jembatan Pulau Balang. Ia menyebut seandainya Jembatan Pulau Balang sudah rampung, akan ada efek berlipat (multiplier effect) ekonomi bagi masyarakat sekitar Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU).
Veri panggilan akarbnya, menyebut selama ini akses tunggal dengan penyebrangan kapal cukup memberatkan biaya operasional. Distribusi bahan pokok maupun benda lain dari PPU menuju Balikpapan pun disebutnya bakal lebih mudah. Ia berharap dengan adanya jembatan itu juga mampu menekan harga hingga beban biaya transportasi barang.
“Kalau Jembatan Pulau Balang itu sudah jadi kan tentu akan memperlancar arus transportasi dan juga tidak ketergantungan lagi terhadap penyebrangan-penyebrangan itu,” beber politikus PDI Perjuangan tersebut saat dihubungi via telepon Sabtu (5/12/2020).
Beban biaya transportasi membuat harga komoditas menjadi tinggi. Contohnya, ongkos barang yang datang dari Banjarmasin, Paser atau PPU ke daerah utara Kaltim akan lebih tinggi saat barangnya sampai.
“Salah satunya penyebrangan menggunakan kapal feri yang sangat berat sekali biaya operasionalnya,” pungkas Veri.
Sebelumnya, Jembatan yang memiliki lebar 22,4 meter dan 4 lajur kendaraan ini. Diketahui telah rampung 100 persen. Jembatan Pulau Balang itu terkoneksi atau terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan–Samarinda dan wilayah ibu kota negara baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Namun, akses darat dari sisi Kota Balikpapan, belum terbuka dan terhubung dengan Jembatan Pulau Balang. Sehinggaa jembatan yang memiliki panjang 1.969 meter tersebut, belum bisa dioperasikan.
”Kendalanya proses pembebasan lahan,” ujar Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara Nicko Herlambang seperti dilansir dari Antara, Sabtu (7/11/2020).