Lensaborneo.com – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, dukung inisiatif Pemerintah Kota Samarinda dalam melanjutkan pembangunan sekolah terpadu bertaraf internasional sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Tepian.
Proyek yang berlokasi di bekas SMPN 16, Jalan Jakarta, Loa Bakung, ini didanai dengan anggaran sekitar Rp 69 miliar. Sekolah terpadu ini akan menjadi contoh model pendidikan modern yang mampu mencetak generasi unggul.
Novan kemudian menyarankan agar pembangunan sekolah terpadu tidak hanya difokuskan di satu lokasi, tetapi juga di setiap kecamatan di Samarinda.
“Minimal satu di setiap kecamatan, untuk meningkatkan fasilitas sekolah di seluruh kota,” ujarnya.
Namun, Novan menyadari bahwa untuk mencapai target ini, pembangunan sekolah terpadu harus dilakukan secara bertahap, mengingat banyak sekolah yang masih membutuhkan rehabilitasi.
Sebagai contoh, ia menyebutkan SDN 009 di Samarinda Utara yang membutuhkan perhatian khusus.
“Masih banyak sekolah yang perlu rehabilitasi, baik yang ringan maupun berat, dan ini harus menjadi prioritas, bersama dengan pembangunan sekolah terpadu, berdasarkan kemampuan anggaran daerah,” jelas Novan.
Menurut Novan, pemerataan fasilitas pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah.
Ia juga menekankan bahwa meskipun kurikulum di sekolah negeri maupun swasta memiliki standar yang sama, perbedaan kualitas sering kali terjadi pada fasilitas yang ada.
Karena itu, DPRD Samarinda bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda telah menyepakati untuk menargetkan rehabilitasi sejumlah sekolah setiap tahunnya.
“Fasilitas sekolahlah yang membedakan kualitas, jadi setiap tahun kita harus bisa memperbaiki sekolah-sekolah yang membutuhkan,” pungkas Novan. (Liz/adv)