Kamis, Juni 19, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Kepala Bappeda Kaltim : Masyarakat di IKN Harus Berpenghasilan Tinggi

07/06/2022
in Advertorial, Kominfo Samarinda, Nasional, Pemprov Kaltim
Kepala Bappeda Kaltim : Masyarakat di IKN Harus Berpenghasilan Tinggi

Lensaborneo.com, Samarinda — Pembangunan smart city pada rencana pemindahan ibu kota negara baru mengharuskan rakyatnya untuk berpendapatan menengah ke atas. Ini terungkap dalam seminar yang diadakan oleh Badan Kajian Pancasila dan Kenegaraan Universitas Mulawarman, pada Senin (06/06/2022).

Seminar yang bertemakan “Negara Rimba Nusa: Memperkukuh bangunan Zamrud Khatulistiwa mengkaji Urgensi Pembangunan ibu kota baru Presiden Jokowi”. Seminar yang dilaksanakan pada gedung Hub lantai 3 Universitas Mulawarman mengundang beberapa tokoh daerah dan provinsi sebagai pemateri dalam seminar tersebut.
Hadir dalam acara tersebut lima pemateri diantaranya, Wakil Gubernur Kalimantan Timur yang diwakilkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Muhammad Aswin, anggota Komisi 3 DPRD Kaltim Syafrudin, Ketua DPRD Kota Samarinda Sugiono SE, perwakilan Wali Kota Bontang, Ir. Zulkifli dan Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono.

Muhammad Aswin mengatakan, hanya provinsi atau kota dengan penduduk terbanyak yang akan mendapatkan dana APBD lebih banyak dari pemerintah. Selama ini pulau Jawa menduduki penduduk paling padat di Indonesia.

“Dimana yang banyak penduduknya disitu banyak uangnya masuk, oleh karena itu uang Republik Indonesia ini mencapai 54 persen-60 persen masuk ke daerah pulau Jawa,” jelasnya.

Ditambahkannya, pembangunan yang ada di Kalimantan tidak bisa disamakan dengan pembangunan yang ada di pulau Jawa, karena jumlah anggaran yang diberikan oleh pemerintah pusat tidak sama antara pulau Jawa dengan pulau lainnya termasuk pulau Kalimantan.

“Oleh karena itu, pemindahan Ibu Kota Baru atau Ibu Kota Nusantara ini merupakan anugerah bagi Kalimantan tepatnya Kalimantan Timur. Dimana jumlah investasi dan ekonomi rakyat akan meningkat. Kenapa pemerintah Kalimantan sangat setuju pemindahan IKN ini, ya karena sangat menguntungkan, meningkatnya investasi dan menurunnya jumlah pengangguran yang ada di Kalimantan,” ucap Aswin

Menurut hasil perhitungan analisis yang dilakukan oleh Bappenas menunjukkan angka kenaikan sebesar 7,3 persen pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Hasil analisis Bappenas 7.3 persen di Kaltim akan meningkat pertumbuhan ekonomi.

Target pembangunan IKN ini adalah smart city Kalimantan Timur, yang dimana tidak ada lagi warga yang berpenghasilan menengah kebawah hidup di Ibu Kota Negara. Itu artinya target pembangunan IKN ini adalah mensejahterakan rakyat sehingga tidak boleh ada masyarakat yang masih hidup dalam kemiskinan.
Semua pemateri yang hadir pada hari ini sepakat bahwa wilayah penunjang IKN ini harus sama berkembangnya.

“IKN ini akan selesai dengan biaya sekitar Rp 400 triliun, penghasilan devisa Kalimantan Timur ini yang dikirim ke Jakarta itu sekitar Rp 500 triliun per tahun.

“Apabila pembangunan ini berhasil maka daerah sekitarnya juga tidak boleh gelap dalam artian juga harus maju dan berkembang pesat” ucap Aswin sekaligus mewakili pendapat seluruh pemateri yang hadir.(NIA/YL/Adv/Kominfo)


Berita Terkait

Transportasi Umum Belum Mendukung, DPRD Samarinda Dorong Pemkot Atasi Masalah ini Bersama

Menjaga Kualitas Air Olahan dan Kerusakan Peralatan Perumdam Tirta Kencana Samarinda Lakukan Pengurasan  Bak Lumpur Clarifier 1 dan 2 di IPA Bendang Samarinda

Share196Tweet123
Previous Post

Diknas Kaltim Gelar Pekan Kebudayaan Daerah Tahun 2022

Next Post

Ketua PWI Kaltim Ingatkan Kontrol Pers pada Pemerintah

Next Post
Ketua PWI Kaltim Ingatkan Kontrol Pers pada Pemerintah

Ketua PWI Kaltim Ingatkan Kontrol Pers pada Pemerintah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

828517
Users Today : 399
Users Yesterday : 777
Total Users : 828517
Total views : 4587552
Who's Online : 7

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved