Selasa, Mei 20, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Ketua Komisi III DPRD Samarinda: Tugu Pesut Bukan Sekadar Bentuk, Tapi Representasi Seni Modern

23/04/2025
in Advertorial, DPRD Samarinda
Ketua Komisi III DPRD Samarinda: Tugu Pesut Bukan Sekadar Bentuk, Tapi Representasi Seni Modern

Samarinda,Lensaborneo.com  – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menanggapi perbandingan yang ramai dibicarakan warganet antara Tugu Pesut di bundaran Lembuswana dengan Tugu Biawak di Wonosobo.

Ia menilai bahwa membandingkan dua karya seni dari konteks dan wilayah berbeda, hanya berdasarkan bentuk visual dan biaya, merupakan pendekatan yang tidak tepat.

“Tidak bisa kita samakan tugu di Wonosobo dengan yang di Samarinda. Tugu Pesut hadir dengan pendekatan siluet, bukan representasi bentuk realistis. Konsepnya berbeda. Ini bukan soal kemiripan bentuk semata,” tegas Deni.

Perbincangan soal Tugu Pesut kembali mencuat setelah viralnya unggahan yang membandingkan tampilan serta biaya pembangunan dua tugu tersebut. Tugu Biawak di Wonosobo disebut hanya menelan anggaran sekitar Rp50 juta, sementara Tugu Pesut Samarinda diketahui dibangun dengan dana lebih dari Rp1 miliar.

Deni menjelaskan, gaya siluet yang digunakan dalam Tugu Pesut merupakan bagian dari pendekatan seni kontemporer. Gaya ini, menurutnya, banyak diterapkan di kota-kota besar dunia untuk menonjolkan makna abstrak dan garis estetis, bukan meniru bentuk asli secara utuh.

“Gaya ini tidak berusaha meniru bentuk asli secara utuh, melainkan menonjolkan garis dan makna abstrak. Ini banyak kita lihat di kota modern, bahkan hingga Singapura,” jelasnya.

Lebih lanjut, Deni menyampaikan bahwa nilai sebuah karya seni tidak bisa diukur hanya dari anggaran atau kemiripan bentuk. Ia menekankan bahwa biaya yang dikeluarkan mencakup banyak aspek, termasuk material, teknik pengerjaan, serta pesan simbolik yang ingin disampaikan kepada masyarakat.

“Masing-masing tugu dibangun dengan latar belakang, tujuan, dan target penikmat yang berbeda. Jadi, tak bisa kita pukul rata begitu saja,” tambahnya.

Tugu Pesut, lanjut Deni, dimaksudkan menjadi ikon baru Kota Samarinda dengan tampilan modern yang membedakan dari patung Pesut sebelumnya yang berada di kawasan Tepian Mahakam. Ia berharap kehadiran tugu ini mampu mencerminkan semangat pembaruan kota.

“Setiap kebijakan pembangunan, termasuk pembangunan tugu ini, tentu melewati perencanaan matang oleh pemerintah kota. Kami di DPRD mengawal itu, dan semua langkah tetap mengedepankan pertanggungjawaban,” tutupnya.(Adv)


Berita Terkait

Pemerintah Kota Samarinda Sambut Kunjungan Kadin Anhui, Jajaki Potensi Kerja Sama Investasi

Brebet Massal Kendaraan Terjawab, Andi Harun : BBM dari Kendaraan Warga Tak Sesuai Standar

Share198Tweet124
Previous Post

Pemkot Samarinda Sambut Kedatangan Investor Australia untuk Pembangunan RSUD I.A Moeis Bertaraf Internasional

Next Post

Muhammad Rusiyam Dilantik Jadi Rektor UMKT, Wakil Wali Kota Samarinda Dorong Kolaborasi Lebih Erat

Next Post
Muhammad Rusiyam Dilantik Jadi Rektor UMKT, Wakil Wali Kota Samarinda Dorong Kolaborasi Lebih Erat

Muhammad Rusiyam Dilantik Jadi Rektor UMKT, Wakil Wali Kota Samarinda Dorong Kolaborasi Lebih Erat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

800149
Users Today : 877
Users Yesterday : 804
Total Users : 800149
Total views : 4432155
Who's Online : 16

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved