Kukar.Lensaborneo.com – Pemerintah Kecamatan Kota Bangun Darat terus memperkuat peran sektor pertanian darat sebagai penggerak ekonomi lokal, dengan menargetkan pengembangan desa-desa berbasis pertanian unggulan.
Memanfaatkan karakter wilayah yang dominan berupa lahan kering subur, kecamatan ini mulai mendorong pengembangan komoditas unggulan, seperti padi mentik susu yang kini tengah dibudidayakan di Desa Sarinadi sebagai proyek percontohan.
Camat Kota Bangun Darat, Julkifli, menegaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan kawasan darat sebagai sentra pertanian berdaya saing.
“Dengan potensi lahan yang ada, kami ingin Kota Bangun Darat dikenal sebagai salah satu penghasil beras berkualitas di Kukar,” ujar Julkifli.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah kecamatan kini berfokus pada peningkatan infrastruktur pengairan, pemetaan lahan tidur, dan penguatan peran kelompok tani.
“Kami mendorong desa-desa untuk aktif bergerak bersama, mulai dari pendataan lahan hingga pengajuan program ke dinas terkait,” tambahnya.
Optimalkan Potensi Wilayah
Menurut Julkifli, sekitar 70 persen wilayah Kota Bangun Darat merupakan lahan pertanian yang sangat potensial. Namun, pengembangannya masih terhambat oleh berbagai faktor, seperti infrastruktur jalan dan pengairan yang belum optimal, serta tumpang tindih kepentingan lahan dengan konsesi tambang dan perkebunan.
“Masih banyak lahan yang belum tergarap karena persoalan legalitas dan akses. Ini yang kami coba selesaikan lewat koordinasi lintas sektor,” jelasnya.
Inventarisasi ulang lahan di tiap desa saat ini sedang berjalan, sebagai langkah awal menuju pengelolaan pertanian yang lebih terstruktur.
“Setelah pemetaan, kami akan dorong pelibatan petani muda dan kelompok tani wanita agar program berjalan lebih masif,” terang Julkifli.
Perluasan Program ke Seluruh Desa
Tidak hanya di Desa Sarinadi, kecamatan juga menargetkan perluasan model pertanian darat berbasis komoditas unggulan ke desa-desa lain.
“Kami tidak ingin hanya satu desa jadi contoh. Semua desa punya potensi dan bisa berkembang kalau dikelola bersama,” katanya.
Julkifli juga berharap kolaborasi lintas perangkat desa dan OPD terkait bisa mempercepat tercapainya target kecamatan sebagai sentra beras darat.
“Kalau semua bergerak, saya yakin dalam beberapa tahun ke depan hasil panen bisa menopang kebutuhan beras Kukar,” ucapnya.
Dukung Ketahanan Pangan
Lebih dari sekadar peningkatan hasil panen, program pertanian darat yang digagas ini diharapkan bisa mendukung ketahanan pangan daerah.
“Selain mendorong ekonomi desa, ini bagian dari upaya kita menghadapi tantangan ketahanan pangan ke depan,” tutup Julkifli.
Dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah kecamatan, desa, dan masyarakat, Kota Bangun Darat semakin serius menyiapkan diri sebagai kawasan pertanian darat andalan di Kutai Kartanegara. (Adv/Kominfokukar)