Lensaborneo.com- Memperingati Hari Hipertensi Sedunia, Kalimantan Timur (Kaltim) meraih prestasi luar biasa dengan memecahkan rekor MURI melalui partisipasi yang masif dari 20.695 warga dalam pengecekan tekanan darah.
Acara ini diselenggarakan di berbagai lokasi di Kaltim, termasuk di Kantor Gubernur Kaltim yang menjadi tuan rumah bagi 14 titik pengukuran.
Untuk mencapai keberhasilan ini, kegiatan melibatkan persiapan matang dengan menyiapkan 118 alat pengukur tekanan darah, didukung oleh tenaga medis terlatih sebanyak 105 orang. Selain itu, upaya ini juga diperkuat dengan keterlibatan 62 petugas entri data yang bertugas untuk memastikan bahwa setiap data hasil pengukuran tercatat secara akurat dan tepat waktu.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, dengan tegas menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mengutamakan kesehatan masyarakat.
“Pemerintah akan terus berupaya untuk menyediakan akses pelayanan kesehatan yang memadai serta meningkatkan edukasi dan sosialisasi di kalangan masyarakat,” ujarnya, Minggu (9/6/24).
Edukasi dan sosialisasi yang dilakukan mencakup berbagai aspek penting mengenai pengendalian tekanan darah. Jaya menjelaskan bahwa mengendalikan tekanan darah merupakan langkah penting dalam mencegah timbulnya komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal.
Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga tekanan darah tetap stabil, Pemerintah Kaltim berencana untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga kesehatan, organisasi masyarakat, dan media massa.
“Momentum ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hipertensi,” ucapnya.
Ia menekankan bahwa setiap individu harus mengetahui kondisi kesehatannya agar dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat jika diperlukan. Selain itu, ia mendorong masyarakat untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
“Termasuk dengan melakukan olahraga secara teratur sebagai bagian dari upaya pencegahan hipertensi,” bebernya.
Agar kegiatan ini diakui secara luas, Dinas Kesehatan Kaltim juga mengundang MURI untuk menyaksikan dan mencatat pemecahan rekor baru ini.
“Sebelumnya, rekor pengukuran tekanan darah massal dipegang oleh daerah lain dengan jumlah peserta sebanyak 15.000 orang,” tutupnya. (Liz/adv)