Lensaborneo.com- Canangkan sidak ke bulog dan pasar, DPRD Kota Samarinda akan benar-benar pastikan ketersediaan stok beras.
Sidak ini juga sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mencegah praktik penimbunan yang tentunya dapat memicu kenaikan harga.
“Kita khawatir kenaikan harga beras bisa berimbas pada kebutuhan pokok lain, terutama menjelang bulan ramadhan,” beber Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Kamaruddin.
Politisi Basuki Rahmat ini berharap pemantauan lapangan oleh Pemkot Samarinda dapat mencegah penimbunan beras yang tidak terkontrol.
Kamaruddin mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengimpor beras dari Thailand sebanyak 2 juta ton untuk mengantisipasi kenaikan harga.
Meskipun demikian, belum seluruhnya terserap di pasar. Dia menekankan pentingnya mengawasi pedagang dan produsen beras untuk mencegah praktik penimbunan.
Selain itu, Kamaruddin juga memuji upaya Polresta Samarinda yang telah melakukan antisipasi sejak Januari.
“Ini memang dilakukan untuk memastikan tidak ada permainan harga,” ungkapnya.
Ditambahkan Anggota Komisi II lainnya, Novi Marinda Putri, produsen tidak diperbolehkan memanfaatkan situasi dengan melakukan penimbunan atau manipulasi harga beras.
“Harus kerja sama, bantu mengatasi kesulitan warga dan mencegah dampak inflasi pada kenaikan barang pokok lainnya,” pungkasnya.(Liz/adv/dprdsamarinda)