KUTAI TIMUR – Provinsi Kalimantan Timur menjadi satu satunya daerah di Indonesia yang berhasil meraih kompensasi dari World Bank atau Bank Dunia dalam program penurunan emisi karbon.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman yang turut dalam rombongan Gubernur Kaltim ke Kairo Mesir beberapa waktu lalu mengingatkan agar prestasi yang diraih oleh Provinsi Kalimantan Timur dalam penurunan emisi karbon juga diikuti dengan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Provinsi Kaltim itu menjadi perhatian khusu dunia, karena keberhasilan dalam mengurangi gas emisi karbon. Jadi, saya minta kepada seluruh elemen terkait di Kabupaten Kutai Timur untuk membantu meminimalisir bencana Karhutla,” ujar Adriansyah Sulaiman usai menjadi inspektur upacara.
Keberhasilan Pemprov Kaltim ujar Ardiansyah membuat Pemprov Kaltim telah membuat payung hukum dalam pengelolaan lingkungan hidup hingga menyiapkan peraturan daerah (perda) untuk mendukung pengelolaan lingkungan.
Makanya, dengan dasar itu, sangat wajar jika Kaltim menerima kompensasi dari negara-negara donor melalui Bank Dunia atau World Bank. Adapun beberapa kawasan hutan yang termasuk dalam penilaian World Bank tersebut juga berada di Kabupaten Kutai Timur.
Ardiansyah juga menerangkan, salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkewajiban untuk melakukan tindakan antisipasi bencana Karhutla ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Sehingga, BPBD harus melakukan berbagai langkah upaya untuk mencegah dan meminimalisir bencana Karhutla ini,” tegasnya.
Cara yang disarankan oleh bupati yaitu melakukan pembinaan kepada masyarakat tentang cara membuka hutan agar tidak sampai terjadi kebakaran. Kemudian, mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian alam utamanya hutan.
“Jadi, OPD yang memang punya kewajiban untuk melakukan tindakan antisipasi pencegahan adalah dadi BPBD,” tegas Ardiansyah Sulaiman.(adv/kominfokutim)