Lensaborneo,Jakarta—Ketua Umum Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI POLRI (FKPPI) Pusat, Pontjo Soetowo mengutarakan keprihatinan dengan kondisi bangsa yang saat ini tengah menghadapi masalah kompleks akibat persoalan ideologi. Untuk itu dia meminta kepada masyarakat untuk kembali memegang teguh Pancasila dalam kehidupan.
“Keluarga Besar FKPPI berharap seluruh warga negara Indonesia menempatkan Pancasila sebagai pemberi arah, pembentuk identitas bangsa, pemersatu, mengatasi berbagai konflik dan ketegangan sosial, serta penangkal segala macam bentuk ancaman. Selain itu, kita berharap azas Bhineka Tunggal Ika sebagai konsesus moral bangsa Indonesia sebagai pemersatu seluruh anak bangsa ini,” terangnya dalam siaran pers, Rabu (25/9/2019)Pekanlalu.
Ponjo Soetowo menambahkan, derasnya isu-isu strategis seperti globalisasi, demokratisasi, penegakan hak-hak azasi manusia, fenomena teorisme, kemajuan teknologi informasi memasuki industri 4.0, pemanasan global dan lain-lain, serta berkembangnya konsep perang yang saat ini sudah sampai pada Perang Generasi ke-5, telah memperluas cara pandang dalam melihat kompleksitas ancaman yang ada.
Ancaman terhadap sebuah bangsa dan negara dikatakannya menjadi semakin majemuk, sudah merambah ke bidang ideologi, politik, ekonomi dan budaya dengan spektrum yang begitu luas.
Dirinya menghimbau kepada seluruh warga negara Indonesia untuk mewaspadai fenomena ini dengan berpegang teguh pada empat konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
“Oleh sebab itu, Kami mengajak seluruh elemen bangsa ini untuk terus melanjutkan perjuangan pendiri bangsa ini dengan tetap menempatkan Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai azas pemersatu bangsa,” lanjutnya.
“Selain Itu, kami mendukung peningkatan solidaritas TNI-Polri sebagai faktor yang menjaga NKRI. Terakhir mengajak semua segenap elemen bangsa untuk bersatu padu menghadapi segala bentuk ancaman yang merongrong Keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai,” pungkasnya.