Penulis : Semuel
Editor : Redaksi02
Samarinda,LensaBorneo.com– Kebutuhan pangan merupakan hal dasar yang kini kita semua perlu hadapi. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) mencatat bahwa Kaltim tiap tahunnya membutuhkan kurang lebih 60.000 ekor ternak, dimana kapasitas peternak lokal hanya bisa menyediakan sekitar 15.000 ekor pertahunnya.
Kabid Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan Dinas Peternakan dan Kehewanan (DPKH) Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi) menjelaskan bahwa kondisi ini menyebabkan urgensi peningkatan pembibitan ternak sapi di Kaltim saat ini. Sebab, mayoritas ternak potong di Kaltim masih didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi Selatan, NTT dan NTB.
“ Biasa disini pengusaha ternak mendatangkan, kemudian seminggu di penampungan langsung jual dan dipotong, kita berharap kedepannya tidak seperti itu, tapi banyak peternak yg bisa membeli dan ikut berkiprah disana, dan kalau diternakan disini, ternaknya yg digemukkan itu pun setelah digemukkan jauh kualitasnya, dagingnya jauh lebih bagus,” ungkap Made saat diwawancarai di kantornya pada Jumat (18/9/2020).
Untuk kemampuan peternak sendiri, Made menjelaskan bahwa mayoritas peternak di Kaltim sudah cukup mumpuni. Untuk tempatnya sendiri Made bahkan mengungkapkan bahwa ketersediaannya sudah lebih dari cukup.
“ Kita cuman kekurangan pemodal aja, kalau peternak lain juga mulai bagus, makanya kami mendorong kearah sana” sambung Made.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sebetulnya menginginkan adanya penambahan penghasilan dari peternak – peternak di Kaltim, yang menurutnya bisa didorong oleh perusahaan – perusahaan besar. Made mencontohkan salah satu perusahaan yang bernama PT. Berkah Salama Jaya yang melalui koperasi perusahaan juga turut membantu pengadaan anggota koperasi dan membeli hasil dari penggemukan ternak tersebut.
“Ini yang bisa dilihat oleh calon-calon pemodal, saya melihat peternak juga cukup senang dengan kegiatan itu, dan mereka kan sudah ada hasil dalam 3 bulan, meskipun agak lama di pembibitan dan pengembangan, tapi hal ini, sangat diperlukan untuk memajukan pemberdayaan peternak local dan pemenuhan kebutuhan pangan di Kaltim,” pungkas Made