Lensaborneo.com- Anhar, Anggota DPRD Kota Samarinda, mengkritik tajam pelaksanaan proyek pembangunan jalan yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Walikota.
Ia menilai bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan jalan saat ini tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh, terutama karena kurangnya pengkajian menyeluruh sebelum proyek dimulai.
Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan jalan sering kali membengkak karena tidak dilakukan pengkajian yang mendalam.
“Jalan yang dibangun dengan niat baik namun tanpa rencana yang matang, seperti tidak adanya drainase yang memadai, akhirnya cepat mengalami kerusakan,” jelas Anhar.
Anhar juga menyoroti bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab seharusnya memiliki pengetahuan teknis yang memadai, khususnya dalam hal perencanaan drainase.
Ia menganggap bahwa staf PUPR yang berlatar belakang teknik sipil harusnya sudah paham pentingnya integrasi sistem drainase dalam proyek jalan.
“Pendidikan teknis mereka seharusnya mengajarkan pentingnya drainase sebagai bagian dari perencanaan jalan, sehingga tidak ada pemborosan biaya,” tuturnya.
Ia mengingatkan bahwa tanpa adanya drainase yang memadai, jalan yang baru dicor atau diaspal bisa cepat rusak.
Anhar berharap agar pemerintah lebih bijak dalam merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek pembangunan ke depan.
“Penting bagi pemerintah untuk melakukan perencanaan yang lebih matang sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan tidak menjadi sia-sia dan benar-benar memberikan manfaat jangka panjang,” pungkasnya. (Liz/adv)