Samarinda, Lensaborneo.id – Target realisasi investasi tahun 2020 mencapai sebesar Rp 21,30 Triliun. Terhitung pada Triwulan I (Januari-Maret) tahun 2020 ini tercatat realisasi investasi mencapai angka Rp 4,64Triliun. Rincian realisasi PMDN sebesar Rp 3,71 Triliun (439 proyek) dan realisasi PMA sebesar US$ 64,93 Juta atau sebesar Rp 0,93Triliun (106 proyek).
Menurut PLT Kepala Dinas DPMTSP Kaltim, Abu Helmi, capaian realisasi investasi pada Triwulan I 2020 adalah Rp. 4,64 Triliun mengalami penurunan sebesar 49,8% dibandingkan Triwulan I 2019:Rp9,24 Triliun. Sedangkan jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp 21,30 Triliun maka baru mencapai 21,78 persen.
Sedangkan realisasi PMDN Triwulan I tahun 2020 mencapai Rp 3,71Triliun, dengan jumlah proyek sebanyak 439. Berdasarkan sebaran lokasinya seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur mendapatkan tambahan realisasi investasi.
“Investasi paling besar berada di Kabupaten Berau, yaitu mencapai Rp 1,88 Triliunatau 50,67 persen dari keseluruhan realisasi investasi PMDN. Investasi terbesar kedua sebesar Rp 0,72 Triliun atau 19,40 persen berada di Kabupaten Kutai Barat. Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp 360,35 Miliar atau 9,70persen,” terang Abu Helmi yang juga Asisten III Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setprov Kaltim pada pers release Dinas DPMTSP Kaltim.
Untuk penyerapan tenaga kerja Indonesia, Kabupaten Berau menyerap paling banyak yaitu sebanyak 683 orang, sedangkan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 2 orang. Menyusul Kota Bontang sebanyak 430 orang, Kota Samarinda sebanyak 306 orang dan Kabupaten Kutai Timur sebanyak 262 orang. Total penyerapan tenaga kerja (Indonesia dan Asing) selama periode Triwulan I ini sebanyak 1.955 orang.
Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor Usaha Jika dilihat berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi PMDN yang dapat dicapai sampai dengan Triwulan I tahun 2020 menunjukkan subsektor Tanaman Pangan dan Perkebunan mengalami penambahan investasi terbesar yaitu mencapai Rp 2,17 Triliundan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 58,49 persen.
Subsektor pertambangan berada di urutan kedua kontributor terbesar yaitu mencapai Rp957,11 Miliar atau 25,82persen. Sedangkan subsektor Industri Makanan sebagai kontributor ketiga mencapai Rp. 379,01 Miliar atau 10,23 persen.
“Secara keseluruhan terdapat sekitar 16 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada Triwulan I tahun 2020. Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsekor Tanaman Pangan Dan Perkebunan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak yaitu 742 orang atau 37,99 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan investasi PMDN,” ungkap Abu Helmi.