Samarinda,lensaborneo.com. – Gelar pertemuan dengan Kepala PUPR Provinsi Kaltim Fitra Firnanda, Walikota Samarinda Andi Harun sampaikan program pengendalian banjir, di Anjungan Karamumus Balaikota Samarinda, Rabu (19/10/2022).
Andi Harun mengatakan bahwasanya kegiatan penanggulangan banjir di Kota Samarinda terbagi kedalam beberapa segmen, diantaranya adalah pelaksanaan fisik, penanganan ganti rugi, dan penanganan dampak Nasional.
“Kegiatan penanggulangan banjir di Samarinda untuk tahun anggaran 2022 dan kegiatan yang direncanakan pada 2023, terbagi dalam beberapa segmen, diantaranya koordnasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan fisik dan penanganan masalah ganti rugi serta penanganan dampak nasional,” jelasnya kepada awak media.usai gelar pertemuan dengan PUPR
Lebih lanjut di katakannya, soal ganti rugi hanya akan diberikan apabila masyarakat memiliki beberapa alasan berupa sertifikat maupun alasan lainnya.
Sementara terkait dampak sosial, berupa pemukiman yang di dirikan dan dilakukan tanpa izin, di atas tanah milik negara, hingga tanah yang berada di atas garis sepadan sungai.sangatlah melanggar.
“Kalau dampak sosial bisa pemberian uang pembongkaran ataupun berupa santunan, dan kalau untuk ganti rugi akan diukur terlebih dahulu dari sini,” terangnya.
Tak dapat dipungkiri, kata Andi Harun beberapa segmen pengerjaan akan memerlukan pemahaman bersama seluruh masyarakat yang mungkin saja akan terdampak dari kegiatan ini.
Sementara program perencanaan kedepannya akan dimulai dari pembangunan kembali drainase Jalan D.I Panjaitan Kota Samarinda dan pemasangan saringan sampah di Sungai Karang Asam Besar.
Terkait dengan pengendalian banjir Sistem Karang Asam Besar di Kota Samarinda dengan jenis pekerjaan normalisasi sungai (pengerukan) ini, ia menjelaskan akan terbagi kedalam beberapa segmen, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Segmen Kahoi – Jembatan Revolusi (1800 meter)
- Segmen Jembatan Revolusi – Jembatan Arthania (2150 meter)
- Segmen Jembatan Artania – Jembatan Banjar (1050 meter)
- Segmen Jembatan Banjar – Karangmulya (4500 meter)
“Kita juga ada kegiatan pengendalian banjir tahun anggaran 2023, dimulai dari Normalisasi Sungai Karangmumus dan Polder Kota Samarinda, Pengendalian banjir sistem karang asam besar kota damarinda, Normalisasi sungai Kota Samarinda, Lanjutan pengendalian banjir semani (Sentosa-Remaja-Ahmad Yani), Lanjutan oembangunan drainase D.I Panjaitan Kota Samarinda, hingga lanjutan pengendalian banjir Sistem Loa Janan dan Rapak Dalam Kota Samarinda,” paparnya.
Orang nomor wahid di Kota Samarinda ini meminta agar masyarakat dapat mengutamakan kepentingan dan kebutuhan seluruh pihak. Karena lancar ataupun tidaknya seluruh program pengendalian banjir ini akan kembali lagi kepada masyarakat.
“Sebagian besar ini akan dilakukan secara swakelola, dalam rangka melakukan penurunan inflasi dan membuat masyarakat mampu mendapatkan manfaatnya,” tutup Andi Harun.( Lies/or/Adv/kominfosamarinda ).