Redaksi: 02
Reporter: Samuel
Lensaborneo.id – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur Muhammad Samsun memantau kondisi jalan poros Samarinda-Balikpapan, Senin (4/1/2021) pagi. Ia melihat beberapa titik jalan yang dapat membahayakan bagi pengendara kendaraan bermotor, Salah satunya kawasan taman hutan raya (Tahura) Bukit Soeharto.
Dibeberkan Samsun, kondisi beberapa pohon yang berada di pinggir jalan tersebut telah berusia sangat tua dan rentan tumbang. Bahkan hal tersebut sempat menyebabkan tumbangnya pohon yang membuat salah satu Mobil minibus ringsek.
“Tadi lewat sana mau ngecek Ada laporan masyarakat terkait itu. Biasanya lewat tol Karena Ada kejadian juga taksi ketimpa pohon,” ucap Muhammad Samsun saat ditemui di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) DPRD Kaltim, Senin (4/1/2021).
Samsun mengatakan saat melakukan pantauan, ia telah berkordinasi dengan pengelola Tahura agar membersihkan atau merapikan pohon-pohon tersebut. Namun ia mengatakan pihak Tahura saat ini masih perlu berkordinasi dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), karena kawasan Bukit Soeharto termasuk dalam hutan konservasi negara.
Ia berharap perapihan pohon dilakukan segera. Mengingat Kalimantan Timur berada dalam kondisi cuaca ekstrem badai la Nina.
Selain itu jalan amblas di kilometer 7 dan 12 Kecamatan Loa Janan Kutai Kartanegara (Kukar) turut menjadi perhatiannya.
Politisi Partai PDI Perjuangan itu meminta Komisi III DPRD Kaltim untuk bersama Balai Pengerjaan Jalan Negara (BPJN) untuk segera mencari solusi terkait perbaikan jalan agar masyarakat pun dapat aman ketika melintas kawasan tersebut.
“Untuk (jalan) amblas Kita Kordinasi dengan Balai (BPJN) saya baru tadi mendapatkan laporan dan cek ke lapangan belum Siang atau besok Kita Kordinasi lagi. Nanti Komisi III lebih intens lagi dengan pihak BPJN,” pungkas Muhammad Samsun.
Sebelumnya para pengendara kendaraan merasa tidak nyaman saat melintasi Jalan poros Loa Janan-Balikpapan. Hal ini dikarenakan beberapa titik jalan mengalami amblas.
Pada Senin (4/1/2021) pukul 10.30 wita. Para pengendara bergantian melewati jalan poros Loa Janan-Balikpapan kilometer 11.
Jalan yang memiliki panjang kurang lebih 100 meter itu mengalami penurunan tanah. Bahkan salah satu sisinya itu pun mengalami patah yang cukup dalam.