Lensaborneo.com- Kelangkaan dan lonjakan harga beras premium dapat memberikan peluang bagi petani lokal dengan mendorong konsumen untuk memilih beras lokal yang lebih terjangkau dan stabil.
Laila Fatihah, Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, menyampaikan bahwa kondisi ini memberikan potensi positif bagi petani lokal di Kota Tepian. Ia mengamati bahwa masyarakat lebih cenderung memilih beras lokal yang dihasilkan oleh petani setempat di daerah pegunungan.
“Ini memberikan dorongan ekonomi bagi petani lokal, yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan untuk komunitas pertanian di Kota Samarinda,” beber Laila.
Sebagai perwakilan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Laila juga memperhatikan perubahan pola makan masyarakat selama bulan Ramadan. Ia mencatat bahwa permintaan beras cenderung menurun selama bulan puasa karena orang lebih berhemat dalam konsumsi makanan.
Laila memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap tenang dan bijak dalam berbelanja, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri. “Masyarakat perlu berbelanja sesuai kebutuhan dan pola makan yang biasa mereka lakukan,” katanya.
Laila menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang cerdas di tengah situasi ekonomi yang tidak pasti. Selain itu, ia menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah, petani, dan masyarakat dalam mengatasi tantangan pasokan beras yang tidak stabil.
Langkah-langkah konkret seperti peningkatan produksi beras lokal, diversifikasi sumber beras, dan pengembangan strategi distribusi yang efisien diperlukan.
“Hal ini penting untuk mengatasi masalah kelangkaan dan kenaikan harga beras,” pungkas Laila.(Liz/adv/dprdsamarinda)