Lensaborneo.com, Samarinda – Persoalan anak jalanan (anjal) di Kota Samarinda yang tidak pernah tuntas mendapatkan tanggapan dari Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti.
Masalah gelandangan dan pengemis (gepeng) terus membayangi Kota Samarinda, menurutnya perlu mendapatkan penanganan bersama dengan kerjasama perusahaan swasta.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti mendorong wacana serta kebijakan yang dicanangkan, untuk mendorong berbagai pihak turut serta berkontribusi. Tak terkecuali melalui
“Masalah sosial merupakan tanggung jawab semua pihak, meskipun juga masih menjadi PR bagi pemerintah. Maka, masalah ini tidak bisa hanya mengandalkan APBD Samarinda atau bantuan keuangan dari pemerintah pusat,” ungkapnya, Senin (16/1/23).
Politisi Demokrat itu melanjutkan bahwasanya tingkat kepedulian sosial masyarakat Kota Tepian masing rendah, seperti kepedulian dalam membayar zakat dan infaq.
Oleh karena itu, dikatakannya, Forum Corporate Social Responsibility (Forum CSR), dapat menjadi solusi untuk pengentasan masalah sosial yang ada di Samarinda.
“Banyak sekali PR (pekerjaan rumah) kita. Sehingga kalau hanya mengandalkan bantuan pusat lalu anggaran dari APBD Kota, tidak bisa. Memang harus ada peran dari CSR,” ujarnya.
Ia menilai, selama ini Dinas Sosial (Dinsos) Kota Samarinda selalu terkendala dengan minimnya anggaran, guna menuntaskan persoalan anjal dan gepeng ini.
Terlebih menurutnya, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pembinaan terhadap Pengemis, Anak Jalanan, dan Gelandangan, masih perlu dievaluasi.
“Karena regulasi yang ada, kewenangan untuk mengelola Panti Sosial hanya pihak Pemerintah Provinsi. Permohonan dari Pemkot kerap kali tidak bisa diterima lantaran keterbatasan kapasitas panti,” jelasnya.
Mengatasi hal itu, dirinya berharap forum CSR dapat bergerak untuk memberikan penanganan lebih lanjut. Karena penanganan masalah sosial ini perlu memperhatikan kelangsungan para anjal dan gepeng tersebut. Mereka tidak hanya butuh rumah, melainkan pangan, sandang, pendidikannya, hingga kesehatan.(Liza/adv/dprdsamarinda)
Editor : Yulwan