Lensaborneo.com, Samarinda – Kegiatan Samarinda Festival yang dilaksanakan di tengah masa pandemi Covid-19, memaksa panitia penyelenggara harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan dan transaksi non tunai, untuk menghindari penularan virus.
Dengan teknologi kesehatan yang ada seperti alat scan panas tubuh, hand sanitizer dan aplikasi Pedulilindungi, maka hanya pengunjung yang telah divaksin ke dua saja yang boleh menyaksikan gelaran Samarinda Festival ini.
“Masyarakat diharapkan untuk tidak khawatir terjadinya penyebaran virus Covid-19 karena kami sangat mematuhi protokol kesehatan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya penyebaran Covid-19. Misalnya tidak ada transaksi non tunai,” tegas Kepala Bagian Kerjasama Kota Samarinda, Idfi Septiani, pada Jumat (18/3/2022).
Panitia, ujarnya akan memberlakukan satu pintu untuk keluar dan masuk pengunjung sehingga dapat memantau dan membatasi pengunjung yang berada di lapangan dengan bantuan aplikasi Pedulilindungi.
Bagi masyarakat yang baru melakukan vaksin dosis satu, maka panitia menyiapkan satu stand Dinas Kesehatan untuk membantu melakukan vaksin kedua agar bisa masuk ke dalam Samarinda Festival ini. Bagi pengunjung yang tidak bisa melakukan vaksin maka kami juga menyediakan tes antigen atau PCS dan harus melewati proses skrining dari petugas.
Pada festival kali ini dilakukan secara berbeda yakni tidak ada transaksi tunai untuk semua transaksi. Pemerintah Kota Samarinda sudah menerapkan Samarinda Smart City, sehingga semua transaksi belanja harus non tunai. Pengunjuk tidak perlu khawatir tidak bisa berbelanja karena telah disediakan alat untuk melakukan top up dana.
Untuk parkir kendaraan juga akan diberlakukan parkir elektronik (e-parking) sehingga pemilik kendaraan dapat membayar non tunai dan bisa langsung masuk ke dalam pendapatan asli daerah.
Panitia Samarinda Festival ini juga sudah membentuk tim untuk mengurus kerapian motor para pengunjung yang sudah pasti resmi, dan merencanakan adanya elektronik parking yaitu bayar parkir tidak menggunakan uang tunai.
“Jadi tidak hanya transaksi pembelian saja yang non tunai, tetapi parkir pun bayarnya menggunakan non tunai. Nantinya setiap juru parkir dilengkapi dengan tanda pengenal yang sudah tersedia barcode, sehingga dapat langsung di scan, bagi yang menggunakan kartu debit maka akan disediakan pula scan untuk membayarnya,” ucap Idfi.(NIA/YL)
Penulis : Niaw
Editor : Yul