Lensaborneo.com, Samarinda – Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) berperan besar dalam peningkatan sektor perekonomian Kota Tepian Samarinda, termasuk juga di dalamnya penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kendati demikian, UMKM yang sangat berperan penting ini menurut anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah, yang belum terorganisir dengan baik.
Hal itu dikatakannya, sebab ketika Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyampaikan suatu hal berisi informasi yang juga bersifat bantuan bagi UMKM, tidak tersampaikan kepada seluruhnya, melainkan hanya segelintir daripada kelompok tersebut.
“UMKM Samarinda belum terorganisir dengan baik, banyak menjamur namun belum di himpun dalam satu asosiasi, artinya mereka ini masih liar,” urai Laila, sapaan akrabnya, Kamis (16/2/23).
Ketika ada informasi yang disampaikan oleh Pemkot Samarinda, informasi tersebut tidak tersampaikan kepada mereka kecuali orang-orang tertentu saja yang mendapatkan informasi dan mendapatkan bantuan.
Atas hal itu, Laila bersama pihaknya dalam Komisi II yang memang membidang persoalan perekonomian, terus menggodok regulasi perlindungan terhadap UMKM, agar kedepannya dapat terhimpun serta mendapatkan informasi, tanpa terkecuali.
“Kita akan membentuk satu perda yang memberikan perlindungan terhadap mereka baik itu bagaimana mendistribusikan, penyamarataan dalam memberikan informasi dan pelatihan-pelatihan untuk menunjang peningkatan kreativitas UMKM,” ucapnya.(Liz/adv/dprdsamarinda)