Jumat, Juni 20, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Waspada Penyakit pada Sapi

11/05/2022
in Pemprov Kaltim
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Waspada Penyakit pada Sapi

Lensaborneo.com, Samarinda — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kalimantan Timur melakukan rapat koordinasi waspada terhadap penyakit hewan menular pada sapi yaitu penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang tengah terjadi di Pulau Jawa.

Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit hewan menular yang paling paling ditakuti oleh semua negara di dunia. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi.

Setelah melakukan banyak upaya pencegahan wabah PMK, Indonesia dinyatakan berhasil mendeklarasikan status bebas PMK pada tahun 1986 melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 260/ Kpts/TN.510/5/1986 dan mendapatkan pengakuan dunia terhadap status bebas PMK tanpa vaksinasi sebagaimana tercantum dalam Resolusi Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) Nomor XI Tahun 1990.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Muhammad Munawwar menjelaskan telah terjadi wabah PMK di pulau Jawa tepatnya Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil uji Laboratorium Pusvetma dimana penyakit ini telah ditemukan juga suspek PMK pada hewan ternak yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah.

“Sebagai wujud responsif DPKH Kaltim terhadap kewaspadaan wabah PMK, maka DPKH Kaltim melakukan Rakor Kesiagaan dan Kewaspadaan PMK di Provinsi Kaltim untuk mencegah masuknya penyakit berbahaya pada hewan ternak sapi ke Kaltim,” ujar Munawwar di Samarinda pada Senin (9/5/2022).

Rapat dihadiri secara offline dan online oleh Balai Veteriner Banjarbaru, Karantina Pertanian Balikpapan dan Samarinda, Polda Kaltim, Polsek Batu Engau dan Muara Komam, Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten/kota se-Provinsi Kaltim, DPKAD Kaltim, Bappeda Kaltim, Biro Perekonomian Kaltim, Biro Adbang Kaltim.

Rapat ini dipimpin oleh Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Timur, H Munawwar. Ia mengatakan bahwa pemerintah wajib waspada dan siaga terhadap penyakit ini, karena PMK akan merugikan perekonomian negara.

“Untuk itu, kita wajib waspada terhadap penyakit ini. Ibarat pada manusia itu Covid, sedangkan pada hewan adalah PMK dan itu akan merugikan perekonomian negara,” ucapnya.

Dari Rakor ini menghasilkan berbagai keputusan disepakati tindakan dan rencana kontingensi dalam upaya kesiagaan dan tindakan pengendalian dan penanggulangan PMK, yaitu meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam pelaksanaan pengawasan pemasukan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) dan babi serta produknya (terutama daging dan susu).

Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan di check point antar provinsi melibatkan pihak Kepolisian, serta tidak mengeluarkan rekomendasi atau izin pemasukan ternak rentan PMK dari daerah tertular PM. Meningkatkan biosekuriti dan biosafety, dan berkomitmen dalam penyediaan sumber daya termasuk penganggaran pengendalian dan penanggulangan PMK.

Pemprov Kaltim telah membentuk tim yang diberi amanah untuk melakukan kesiagaan dan kewaspadaan terhadap PMK ini. Tim ini melibatkan semua sektor/stakeholder terkait. Tim difokuskan untuk melakukan Peningkatan sumber daya kesehatan hewan baik dalam segi kualitas dan kuantitas.

Meningkatkan komunikasi, edukasi dan informasi terkait risiko PMK di pintu-pintu masuk karantina pertanian dan check point, Puskeswan, Peternak/Masyarakat dan Pelaku Usaha, melakukan pelaporan kasus kesakitan atau kematian PMK melalui ISIKHNAS dan melakukan survei PMK bersama di daerah-daerah kantong ternak dan wilayah dengan lalu lintas ternak yang tinggi.

“Kita harapkan melalui pencegahan ini dapat membantu hewan ternak di Kaltim untuk terhindar dari wabah,” ungkap Munawwar.((NIA/YL/Adv/Diskominfo Kaltim)


Berita Terkait

PJ Gubernur Kaltim Akmal Malik Kaltim Mampu Bersaing Competisi Asia Pasific Stand Up Padle 2025 di PATAYA

Pj Gubernur Kaltim Panen Perikanan Berkelanjutan di Desa Labangka

Share196Tweet123
Previous Post

DPKH Kaltim Gelar Rakor Kesiagaan dan Kewaspadaan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) Thn 2022

Next Post

Mandau Kalimantan Masuk Rekor Muri Sebagai Mandau Terbesar di Indonesia

Next Post
Mandau Kalimantan Masuk Rekor Muri Sebagai Mandau Terbesar di Indonesia

Mandau Kalimantan Masuk Rekor Muri Sebagai Mandau Terbesar di Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

828783
Users Today : 665
Users Yesterday : 777
Total Users : 828783
Total views : 4590307
Who's Online : 10

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved