Lensaborneo.com- Abdul Rohim, Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, mengungkapkan bahwa potensi wisata di Kota Samarinda belum optimal dalam memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurutnya, data yang ada saat ini tidak sepenuhnya menggambarkan kontribusi nyata sektor pariwisata karena seringkali mencampurkan kunjungan dinas dengan kunjungan wisata.
“Diperlukan kajian mendalam untuk membedakan antara pendapatan dari kunjungan wisata dan kunjungan kerja,” ujarnya.
Dengan kajian yang komprehensif, pemerintah kota diharapkan bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana sektor pariwisata berkontribusi pada ekonomi daerah.
Langkah-langkah yang ia sarankan meliputi pemisahan data kunjungan wisata dan kunjungan kerja, penetapan tarif masuk objek wisata yang sesuai, serta peningkatan fasilitas dan infrastruktur pariwisata untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Rohim juga mengingatkan pentingnya dukungan dari masyarakat dan pelaku usaha dalam mewujudkan tujuan ini.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dianggap kunci untuk meningkatkan daya tarik wisata di Samarinda.
Ia juga menekankan pentingnya promosi yang efektif, dengan mendorong kota untuk lebih aktif dalam menggelar event pariwisata.
“Manfaatkan media digital untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada,” tandasnya. (Liz/adv)