Samarinda,Lensaborneo.com— Ridwan Tassa, Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kota Samarinda, resmi membuka acara Pembahasan Hasil Survei Kemiskinan Tahun 2023, di Ruang Rapat Mangkupelas Balaikota Samarinda, Senin (13/11/2023).
Dalam inisiatif yang digagas oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda ini, Ridwan menegaskan pentingnya data kemiskinan sebagai dasar untuk merancang program bantuan kepada masyarakat.
“Data tersebut krusial, agar program pemerintah dapat diterapkan dengan tepat sasaran, termasuk program sembako dan penanganan stunting,” ujarnya.
Ridwan menjelaskan bahwa survei data kemiskinan melibatkan tiga tahap, yaitu pengambilan data melalui pencacahan, pengiriman dan pengolahan data, serta verifikasi data. Dari total 43 ribu data, sekitar 60 data tidak dapat dijangkau dan harus melalui proses verifikasi sebelum diolah lebih lanjut oleh pihak ketiga.
“Meskipun data ini belum mencapai tahap final, diharapkan hasilnya dapat memberikan gambaran yang akurat,” bebernya.
Sementara itu, Kadis Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, Aji Syarif, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari survei kemiskinan yang melibatkan koordinasi dengan lurah untuk memastikan validitas data.
“Sejumlah responden, yang berjumlah 8.427 rumah tangga, tidak ditemukan dan meminta kerjasama camat dan lurah untuk melakukan pengecekan kembali terhadap data yang belum tercakup,” ungkapnya ketika paparkan kendala.
Survei kemiskinan, dilaksanakan sejak 1 September hingga 30 Oktober 2023, melibatkan 207 petugas dengan hasil pendataan mencapai 99,85 persen dari target rumah tangga.
Meski demikian, masih terdapat tantangan terkait responden yang menolak wawancara, yang berjumlah 356 responden. Sekaligus juga rumah tangga yang tidak ditemukan.
“Sinergi antara kecamatan, kelurahan, dan Ketua RT menjadi penting, untuk memastikan keberadaan responden yang belum tercakup dalam survei,” tutupnya.(Liz/Adv/Diskominfo Samarinda )