Lensaborneo.com, Samarinda– Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Timur mendapatkan kunjungan kerja Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daerah Pemilihan Kaltim, Budi Satrio Djiwandono. Pertemuan dilaksanakan dengan para penyuluh, petani muda, petani milenial dan para penggiat pertanian dari beberapa kabupaten/kota di Kaltim, pada Rabu (11/6/2022).
Kepala Dinas PTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana mengatakan pertemuan antara petani muda atau milenial in baru pertama kali dilakukan dengan Budi Satrio Djiwandono saat masa resesnya ke Kaltim. Sehingga, Dinas PTPH Kaltim memfasilitasi pertemuan agar mendapatkan masukan bagi wakil rakyat asal Kaltim tersebut.
“Jumlah petani muda dan milenial di Kaltim kini telah ada sebanyak 10.407 jaringan di seluruh Kabupaten/kota di Kaltim. Jumlah merak yang hadir saat pertemuan ini sebanyak 35 orang, ada dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Samarinda,” jelas Yana.
Menurutnya, kantor dinas PTPH Kaltim selalu memba ruang bagi petani muda maupun petani milenial untuk selalu berkoordinasi dan bersinergi. Bahkan kantor yang beralamat di Jalan Basuki Rahmad ini juga menyiapkan sebuah ruangan sekretariat agar memudahkan konsolidasi.
“Kita tahu jumlah petani muda dan milenial ini terus berkurang dari waktu ke waktu. Dalam kesempatan ini kita berdialog untuk terus mendorong tumbuhnya petani muda dan milenial agar juga mendapat dukungan dari Komisi IV DPR RI yang membidangi sektor pertanian, kehutanan, lingkungan hidup dan kelautan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budi Satrio Djiwandono mengatakan kedatangannya dalam rangka menyerap aspirasi dan melihat kondisi pertanian di Kaltim melalui dialog bersama petani muda dan petani milenial di Kaltim.
Budi Satrio prihatin terhadap pertanian di Indonesia karena potensinya sangat luas namun belum dapat dimanfaatkan dengan maksimal dikarenakan salh satunya adalah terkendala pada sumber daya manusia yang mau terjun sebagai petani muda.
“Kita masih impor sejumlah komoditas bahan pangan, seperti kedelai, bawang putih, daging sapi, beras jenis premium, hingga jagung. “Ini menjadi tantangan dan catatan kita semua. Saya berharap pertemuan ini dapat sinergi agar saya dapat memberikan porsi APBN untuk pertanian Kaltim yang lebih berimbang,” ujarnya.
Lanjut Budi, dengan disahkannya Kaltim sebagai tempat Ibu Kota Negara Nusantara, maka ketahanan pangan Kaltim harus disiapkan sejak saat ini. Karena jika IKN terbangun sesuai rencana, maka akan ada sekitar 5 juta Aparatur Sipil Negara yang akan pindah ke Kaltim.
“Percuma kita membangun kota yang megah, yang smart, yang hijau, yang modern tetapi kita tidak dapat memenuhi pangan masyarakatnya. Saya mendorong petani muda dan petani milenial untuk terus mengembangkan diri dalam membangun ketahanan pangan di Kaltim,” jelasnya.(NIA/YL/ADV/KominfoKaltim)