Samarinda,Lensaborneo.com — Masyarakat Samarinda kembali mengeluhkan kondisi jalan yang cepat rusak setelah diperbaiki. Meskipun pemerintah kota telah melakukan perbaikan, kerusakan pada beberapa ruas jalan sering kali terjadi dalam waktu singkat, menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan di kalangan warga.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar, mengungkapkan bahwa perbaikan jalan yang tidak bertahan lama disebabkan oleh masalah mendasar dalam sistem drainase yang belum mendukung proyek perbaikan.
“Masalah utama yang perlu segera diperbaiki adalah sistem drainase. Jalan yang diperbaiki tanpa memperhatikan drainase yang baik akan tetap mudah rusak,” ujar Anhar, Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut, Anhar menekankan bahwa perbaikan jalan yang terus-menerus dilakukan dalam waktu singkat jelas akan membebani anggaran daerah. Hal ini, menurutnya, tidak hanya merugikan keuangan daerah, tetapi juga menunjukkan adanya ketidakefektifan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek.
“Jika perbaikan jalan dilakukan berulang kali, itu jelas akan menghabiskan anggaran daerah yang seharusnya bisa dialokasikan untuk proyek-proyek lain yang lebih mendesak,” jelasnya.
Anhar juga menyayangkan banyaknya kontraktor yang terlibat dalam proyek perbaikan jalan meski tidak memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Ia menganggap hal ini menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan cepat pada jalan yang telah diperbaiki.
“Pengawasan terhadap kontraktor sangat kurang. Banyak yang lolos meski tidak memenuhi standar yang seharusnya. Ini harus segera diperbaiki dengan pengawasan yang lebih ketat,” ucap Anhar.
Menurutnya, pemerintah kota perlu turun tangan lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada kontraktor yang tidak memenuhi standar pekerjaan.
“Tanpa pengawasan yang ketat dan sanksi tegas, masalah perbaikan jalan yang rusak berulang kali akan terus menguras anggaran daerah,” jelasnya.
Anhar berharap, dengan evaluasi yang lebih menyeluruh, sistem drainase yang baik, serta pengawasan yang lebih ketat, pemerintah kota dapat meminimalkan kerusakan jalan dan menghindari pemborosan anggaran untuk perbaikan yang tidak efektif.(adv/dit)