
Samarinda,Lensaborneo.com — Dinas Pangan , Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur membagikan ratusan bibit cabai rawit kepada warga di Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Rabu (7/9/2022).
Kepala Dinas DPTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana mengatakan pembagian bibit tanaman cabai di daerah rawan inflasi ini sudah berjalan selama tiga tahun lalu. Dijelaskannya, pembagian bibit cabai pada tahun 2021 di Kelurahan Sungai Kapih, di tahun 2022 di Kelurahan Jawa.
“Komoditas cabai ini di Samarinda adalah merupakan komoditas yang selalu muncul dalam inflasi bulanan karena cabai ini masuk dalam kategori volatile food yang indek inflasinya selalu bergerak,” ujar Yana dalam sambutan pemberian bibit cabai bertempat di Kelurahan Jawa.
Dijelaskannya, komoditas cabai beberapa tahun lalu di Samarinda sempat menyentuh harga hingga Rp 200 ribu per kilogram. Kondisi ini dikarenakan masa panen bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sehingga para petani tidak memetik cabai mereka karena libur lebaran.
Menyikapi kondisi ini, Yana menegaskan jika tanaman cabai yang kerap menyumbang inflasi setiap bulannya ini, sebenarnya dapat ditanam di tiap-tiap rumah tangga.
Dirinya juga menjelaskan secara filosofi pembagian cabai ini kepada masyarakat cukup dalam. Tanaman kecil-kecil seperti cabai ini dapat ditanam di pekarangan atau lahan sempit, sehingga dapat dipanen setiap saat.
“Sebenarnya tanaman cabai ini dapat memberikan kesenangan apabila memelihara dengan baik. Selain itu tentu saja ini dapat menekan pengeluaran keluarga, karena segenggam saja cabe ini bisa berharga Rp 10 ribu,” ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya tanaman cabai ini di pekarangan para ibu rumah tangga dapat mengajarkan kepada anak-anak mereka bahwa menanam itu suatu keharusan, apapun jenis tanamannya.
Dijelaskannya, jika setiap hari udara yang dihirup adalah hutang setiap manusia kepada alam. Untuk membayarnya setiap orang harusnya turut nenanam pohon, termasuk tanaman cabai di pekarangan.
“Kita sebenarnya sebagai manusia sedang berhutang. Karena kita hari-hari menghirup oksigen tetapi kita tidak pernah menanam apapun,” ujarnya.
Dijelaskan Yana menurut para ahli, setiap tahun idealnya setiap orang dapat menanam 12 pokok pohon yang dua kali tinggi tubuh manusia. Dengan begitu hutang manusia ketika menghirup oksigen akan dapat lunas dalam setahun.
“Jadi filosofinya sangat dalam dan saya berharap filosofi ini dapat diajarkan terus menerus kepada masyarakat kita sehingga kita adem ayem dalam menghadapi gejolak harga maupun kritis pangan,” ujarnya.
Dalam pembagian tanaman cabai di Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu ini, nantinya tiap Rukun Tetangga akan membagikan tiap polybag tanaman cabai kepada warganya. (Yl/adv/kominfokaltim)






Users Today : 1933
Users Yesterday : 1875
Total Users : 965996
Total views : 5295674
Who's Online : 11