Lensaborneo.com, Samarinda – Setelah sekitar dua bulan Jalan Nusyirwan Ismail (Ring Road II) ditutup karena permasalahan ganti rugi lahan yang belum dibayar, hari ini Selasa sekitar pukul 10.00 WITA resmi dibuka Selasa (16/5/2023).
Pembukaan jalan tersebut dibantu dengan dua kendaraan berat jenis eskavator masing-masing pada jalur kiri dan kanan, dan tampak jalanan dipadati oleh pengendara motor dan mobil muatan berat serta warga setempat.
Sebelum diresmikannya pembukaan jalan Ringroad II ini, telah dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) oleh anggota Komisi I DPRD Kaltim bersama Walikota Samarinda, Andi Harun dan warga pemilik lahan kemarin siang.
Terkait hal ini Wali Kota Samarinda, Andi Harun membeberkan hasil kesepakatan hasil RDP siang kemarin. “Kepentingannya agar jalan ini bisa dibuka karena berkaitan dengan kepentingan umum,” bebernya.
Ketua Komisi I DPRD Kaltim, Baharuddin Demmu mengungkap pembayaran yang dilakukan telah sesuai kesepakatan bersama
“Yang dianggarkan telah sesuai kesepakatan pemerintah dan warga menyesuaikan perubahan Belanja Tidak Terduga (BTT),” ungkapnya.
Disebutkan juga bahwa terdapat 33 orang pemilik lahan yang tercatat mengurus proses administrasi permasalahan tanah jalan Ring Road II. “Jumlah pemilik 33 orang dan kurang lebih sekitar 5,6 hektar yang masih disosialisasikan,” jelas Demmu.
Salah satu warga pemilik lahan bernama Siti Bulkis mengatakan jalan tersebut dibuka karena pemerintah berjanji akan membayar pada bulan September 2023 ini.
“Makanya kami dengan hati terbuka. Kami berharap jangan sampai ada pembukaan yang keempat,” ungkapnya.
Dia menyebutkan apabila hingga Desember pembayaran tersebut tidak direalisasikan maka jalan yang menghubungkan Jalan Suryanata dan Jalan Jakarta tersebut akan ditutup kembali sepenuhnya.
Dia pun membeberkan bahwa DPRD Provinsi Kaltim sudah menjamin untuk mengawal pembayaran lahan ini.
“Jangan lagi kami didustai. Kalau sampai ini terjadi lagi kami tutup total,” tutur wanita yang mengenakan jilbab berwarna biru tersebut.
Terpisah, salah satu pengguna jalan yaitu Yudi (28) mengaku senang atas pembukaan jalan yang kerap ia lewati. Ia kerap membawa material berupa batu. Yudi mengaku, mengalami kendala saat melewati jalan di tengah perkotaan yaitu masalah waktu dan kemacetan.
“Lebih cepat kalau lewat sini daripada lewat kota,” ungkap Yudi.
Yudi pun berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi.(Jeng/adv)