Kamis, Juni 19, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Kondisi Ekonomi dan Pernikahan Dini Dipandang Sani Jadi Faktor Utama Tingginya Kasus Stunting

19/02/2024
in Advertorial, DPRD Samarinda
Kondisi Ekonomi dan Pernikahan Dini Dipandang Sani Jadi Faktor Utama Tingginya Kasus Stunting

, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain


Lensaborneo.com- Stunting terus menjadi masalah serius yang belum terselesaikan di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda, Indonesia.

Dengan kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tepian yang cukup besar, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain, menaruh keprihatinan akan masih tingginya kasus stunting.

“Jika anak-anak di Kota Tepian terus mengalami stunting akibat kekurangan gizi, hal tersebut membuat APBD tidak efektif,” tegas Sani, Senin (19/2/24).

Politisi Basuki Rahmat itu menekankan bahwa penanganan stunting bukanlah hal yang mudah dan tidak dapat diatasi hanya dengan memberikan makanan biasa.

Ia menyoroti faktor-faktor seperti pernikahan dini dan kondisi ekonomi rumah tangga yang rendah yang juga berkontribusi pada stunting.

Pernikahan dini, kata Sani, seringkali mengakibatkan remaja hamil pada usia muda tanpa akses yang memadai terhadap nutrisi selama kehamilan karena kondisi ekonomi yang kurang baik.

“Menangani ini, perlu keterlibatan semua sektor dan prioritas pimpinan daerah dalam penanganan stunting,” ucapnya.

Ia juga menyatakan keprihatinannya terhadap masalah pergaulan bebas dan kehamilan di luar nikah, serta menegaskan bahwa penyelesaian masalah seperti kenakalan remaja, pernikahan dini, dan stunting memerlukan keterlibatan semua pihak, bukan hanya orang tua.(Liz/adv/daparsamarinda)


Berita Terkait

Komisi II DPRD Samarinda Libatkan Berbagai Pihak dalam Raperda Pariwisata

DPRD Samarinda Sebut Event di Kota Tepian Butuh Sentuhan Budaya Lokal

Share197Tweet123
Previous Post

Rumjab Kepala Kejaksaan Kaltim Diresmikan, AH Harap Peningkatan Kinerja

Next Post

Isu Pungutan Dana Perpisahan Sekolah Disorot Komisi IV DPRD Samarinda

Next Post
Isu Pungutan Dana Perpisahan Sekolah Disorot Komisi IV DPRD Samarinda

Isu Pungutan Dana Perpisahan Sekolah Disorot Komisi IV DPRD Samarinda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

828015
Users Today : 674
Users Yesterday : 457
Total Users : 828015
Total views : 4584692
Who's Online : 12

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved