Lensaborneo.com, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggaungkan Kota Samarinda Bebas Tambang Tahun 2024 mendatang. Hal ini mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak, termasuk diantaranya lembaga legislatif Kota Tepian, Markaca.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Markaca mengatakan bahwasanya persoalan tambang telah menjadi hal krusial, yang terus menghantui masyarakat dan lingkungan hidup.
Sebab dampaknya terhadap lingkungan sangatlah buruk. Terlebih keselamatan masyarakat setempat turut terancam dengan hadirnya bekas lubang tambang (void).
“Tambang ini menurut saya tinggal sisa-sisa penderitaan saja. Karena sudah hampir habis, yang tersisa cuman void tambang saja, apalagi kan dalam itu,” terang Markaca di ruangannya kepada awak media, Kamis (9/2/23).
Membidangi persoalan lingkungan, Markaca mendukung penuh statement Wali Kota Samarinda Andi Harun, yang ingin membebaskan Kota Samarinda dari sektor pertambangan dan penggalian batu bara. Bahkan menurutnya, persoalan banjir dapat turut serta dituntaskan dengan adanya wacana tersebut.
“Statement Pak Wali Kota Samarinda itu statement yang bagus, niat tulus agar Kota Samarinda selamat dari banjir. Karena Samarinda letaknya di bawah atau rendah dari dataran secara geografis,” paparnya.
Berbicara terkait lapangan pekerjaan yang sirna akibat dari penghapusan tambang, ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan resiko kehidupan.
“Itu resiko kehidupan. Ini bicaranya tentang kemanusiaan dan keselamatan, kan membahayakan tambang ini, selama masih bernafas, cari kerja, pasti tetap bisa makan,” tutupnya.(Liz/adv/dprdsamarinda)
Editor : Yulwan