Lensaborneo.com – Seiring dengan peningkatan aktivitas kriminal di Samarinda, perhatian publik semakin tertuju pada keamanan kota ini, terutama dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Beberapa kejadian kriminal yang sering terjadi, misalnya saja seperti percobaan pembegalan, hingga kasus-kasus pencurian, baik itu curanmor maupun pencurian lainnya, memicu kekhawatiran di masyarakat.
Wakil Ketua II DPRD Kota Samarinda, Rusdi, menanggapi kekhawatiran ini dengan pandangan bahwa peningkatan kriminalitas di kota yang berkembang pesat adalah sesuatu yang lumrah dan tidak selalu terkait langsung dengan pembangunan IKN.
“Setiap kota yang mengalami pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi pasti akan menghadapi tantangan serupa, sebagaimana yang terjadi di Jakarta,” ujarnya.
Rusdi juga menekankan pentingnya persiapan menyambut kehadiran IKN, bukan hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga dari segi pendidikan, ekonomi, dan keagamaan.
“Persiapan yang matang dalam bidang-bidang ini akan membantu mengurangi potensi tindak kriminal di Samarinda,” bebernya.
Selain itu, ia memastikan bahwa sistem keamanan di Samarinda sudah cukup kuat, dengan kehadiran petugas keamanan di berbagai tingkatan, mulai dari kelurahan hingga RT.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa beberapa insiden kriminal mungkin tidak bisa dihindari sepenuhnya, meski upaya preventif telah dilakukan.
Dalam pandangannya, fokus utama saat ini adalah mempersiapkan masyarakat Samarinda untuk menghadapi tantangan baru yang datang seiring dengan perkembangan kota.
“Kita harus memastikan bahwa keamanan tetap menjadi prioritas di tengah perubahan yang terjadi,” tutupnya. (Liz/adv)