Kredit Kukar Idaman Bagi Petani, Sunggono: Bayar Setelah Panen
Tenggarong, Lensaborneo.com – Program pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni Program Kredit Kukar Idaman (KKI), disorot Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar, Sunggono.
Hal ini ditekankannya dalam Rapat Koordinasi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (Rakor KPM PKH), di Hotel Haris, Senin (16/10/23).
Program KKI menurutnya sangat penting, sebab dapat digunakan bagi nelayan, petani, hingga pembudidaya. Ia pun mendorong kepada pengurus PKH agar mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat.
“Sampaikan bahwa kini kita punya program pinjaman tanpa bunga, kredit kukar idaman,” tegasnya.
Sunggono menjelaskan bahwa sebelumnya, program bantuan tersebut ditujukan kepada Pedagang Kaki Lima (PKL), pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pemula, serta pelaku UMKM yang lebih berkembang, dengan besaran pinjaman yang beragam.
Namun, ia mengungkapkan bahwa saat ini program Kukar Idaman mengalami perluasan dalam hal jenis sasaran penerima manfaat.
“Saat ini dapat menyasar Kelompok Tani Petani, baik nelayan, petani holtikultura, perkebunan, bahkan padi sawah,” tuturnya.
Berdasarkan data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), hal ini dilakukan Pemkab Kukar, sebab petani di Kukar diketahui sebagian besar tidak memiliki lahan.
“Jangan sampai keluarga penerima manfaat tidak punya akses untuk pinjaman karena tidak punya aset,” tegas Sunggono.
Sekda Kukar itu di akhir kesempatan menyatakan bahwa program Kukar Idaman telah diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari modal awal sebesar Rp 10 miliar yang diberikan kepada masyarakat, hanya 0,25 persen yang mengalami tunggakan.
Program ini memberikan pinjaman dengan kisaran antara Rp 5 juta hingga Rp 50 juta. Keistimewaan program ini adalah petani dapat membayar pinjaman setelah panen, yang sangat memudahkan mereka dalam mengelola keuangan.
“Ini tidak seperti yang lain, ketika berproduksi sudah disuruh mencicil, yang dibayar hanya pokok pinjaman dan dapat dilakukan setelah panen,” tutup Sunggono ( Liz/Adv/DiskominfoKukar)