Lensaborneo.Com, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, menyoroti keterkaitan antara angka pengangguran terbuka dengan kemiskinan yang masih menjadi tantangan utama.
Ia menilai bahwa pemerintah perlu mengambil langkah berani untuk meringankan beban masyarakat melalui kebijakan yang langsung dirasakan manfaatnya, seperti subsidi penuh untuk kebutuhan dasar.
“Kalau mau memberikan sesuatu gratis, jangan tanggung-tanggung. Gratiskan saja PLN, gratiskan PDAM. Itu kebutuhan mendasar yang langsung dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Dilanjutkan Anhar, kebijakan seperti ini lebih berdampak dibandingkan program-program yang kurang signifikan.
Ia memberikan contoh pendidikan, di mana meskipun seragam atau perlengkapan sekolah tidak digratiskan, masyarakat tetap berupaya memenuhinya karena pendidikan sudah menjadi kebutuhan wajib.
“Pendidikan itu kebutuhan pasti. Mau ada subsidi atau tidak, masyarakat tetap akan menyekolahkan anaknya. Tapi beda halnya dengan air atau listrik. Kalau tidak dibayar, langsung diputus, dan itu menyulitkan masyarakat,” tegasnya.
Anhar berharap pemerintah kota mampu merancang kebijakan yang lebih strategis, khususnya dalam membantu kelompok rentan, seperti pengangguran dan masyarakat miskin. Menurutnya, keberpihakan yang nyata pada kebutuhan mendasar bisa memberikan dampak lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kalau kita ingin benar-benar mengurangi kemiskinan, langkah seperti ini harus kita pikirkan. Subsidi langsung yang menyentuh kebutuhan hidup, itu yang akan meringankan beban mereka,” pungkasnya. (Liz/adv)