Lensaborneo.com, Samarinda – PT Pamapersada Nusantara, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), menggandeng Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Kalimantan Timur untuk mengadakan pelatihan kuliner selama dua hari pada 4-5 Desember 2024.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan para penyandang disabilitas dalam pengolahan pastry, bakery, hingga produk frozen, sebagai bagian dari upaya pemberdayaan komunitas disabilitas di Kaltim.
Rezky Putri Harisanti, perwakilan dari PT Pamapersada Nusantara, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu program strategis perusahaan untuk mendukung pengembangan keterampilan kelompok disabilitas.
“Kami mendatangkan chef dari Bogasari untuk memberikan pelatihan intensif kepada peserta. Fokusnya adalah pembuatan kue, sesuai permintaan komunitas setempat yang sebelumnya telah menerima pelatihan hidroponik,” ujarnya.
Sebanyak 30 peserta dari berbagai ragam disabilitas, termasuk fisik, sensorik, dan rungu mengikuti pelatihan ini.
Selain keterampilan teknis, peserta juga dilatih dalam strategi pemasaran produk agar hasil pelatihan dapat langsung diterapkan.
Rezky menjelaskan, bahwa perusahaan akan terus mendampingi para peserta untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka.
“Kami juga akan berkolaborasi dengan pihak seperti Dinas Koperasi untuk membantu memasarkan produk mereka. Ini menjadi fokus utama kami dalam mendukung kemandirian komunitas disabilitas,” katanya.
PT Pamapersada Nusantara memandang penyandang disabilitas bukan sebagai individu dengan keterbatasan, melainkan mitra potensial yang mampu berkontribusi di berbagai sektor.
“Kami percaya disabilitas bukan halangan, melainkan tantangan yang bisa diatasi dengan pelatihan, dukungan, dan kesempatan yang tepat. Kami ingin mereka menjadi binaan sekaligus mitra kami yang tangguh,” ujar Rezky.
Harapannya, pelatihan ini akan menjadi modal awal bagi peserta untuk membuka usaha kuliner yang mandiri. Program ini juga menjadi salah satu upaya PT Pamapersada Nusantara menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan di Kalimantan Timur.
Menurut Ketua PPDI Kaltim, Anni Juwariyah, pelatihan ini menjadi langkah penting dalam membuka peluang usaha mandiri di sektor kuliner.
“Kami melihat sektor kuliner memiliki potensi besar, terutama di masa sulit ini. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi awal yang baik untuk meningkatkan keterampilan peserta dan membuka peluang pemasukan tambahan bagi mereka,” terangnya.
Anni menambahkan, ini bukan kali pertama pihaknya bersama PT Pamapersada Nusantara menggelar pelatihan serupa. Pada tahun sebelumnya, pelatihan hidroponik telah sukses dilakukan dan memberikan dampak positif.
“Pelatihan ini bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri penyandang disabilitas untuk bersaing di dunia usaha,” imbuhnya.
Dengan jejaring pasar yang terus dibangun dan dukungan berbagai pihak, pelatihan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi penyandang disabilitas untuk lebih berdaya dan mandiri dalam menghadapi tantangan hidup.(Adv)