Samarinda, Lensaborneo.com—Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Provinsi Kalimantan Timur, bersama Bank Indonesia (BI) Kaltim, dan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FPJI) kembali melaksanakan program Jurnalis Go To School. Kali ini kegiatan berlangsung di SMPN 2 Samarinda Jalan KH Achmad Dahlan Samarinda, pada Jumat ( 9/9/2022 ).
Seksi Perempuan dan Perlindungan Anak PWI Kaltim, Ony Resita mengatakan kegiatan ini merupakan program dari bidangnya, sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap anak-anak SMP, baik pemahaman tentang uang Rupiah maupun masalah penundungan.
Sementara ketua FJPI Kaltim Tri Wahyuni, mengatakan bahwa perundungan yang rawan terjadi di kalangan ana- anak SMP, akan saling melindungi, serta dapat melaporkan ketika terjadi pembullyan di lingkungan sekolah.
“Dengan kegiatan ini anak-anak sekolah diharapkan apa yang disampaikan melalui Materi Pengenalan Rupiah dapat meningkatkan Cinta siswa kepada uang Rupiah. Sementara materi Stop Bullying dapat meningkatkan kesadaran para siswa untuk saling melindungi kawannya sekaligus melaporkan apabila terjadi pembullyan di lingkungan sekolah,” harap Tri Wahyuni .
Kegiatan Jurnalis Go To School merupakan program PWI, FJPI Kaltim, serta di dukungan oleh Bank Indonesia, yang masuk dilingkungan sekolah selama bulan September 2022 di empat sekolah yaitu SMP I Katolik WR Soepratman, SMPN 2, SMPN 22 dan SMP Islamic Center.
”Jurnalis Go To School Insya Allah dapat memberikan manfaat dan paling tidak anak-anak SMP saling melindungi dan tidak melakukan pembullyan di sekolah terhadap teman-temannya,” jelas Ony.
Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia yang diwakili oleh Rengga Yoga Pandawa dan Wikarno, Asisten Penyelia Perkasan Bank Indonesia turut memberikan materi tentang Cinta dan Bangga Rupiah.
Dalam penyampaian soal pengenalan Rupiah kepada anak anak SMP, diharapkan agar para siswa sangat Cinta Rupiah yang ditunjukkan dengan mengenali, merawat, dan menjaga Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI.
“Ciri mengenali keaslian Rupiah mudah yaitu dilihat, diraba dan diterawang. Ini untuk menghindari peredaran uang palsu dan tidak layak edar di masyarakat,” ujar Rengga.
Ditambahkan Rengga, Bangga Rupiah dapat ditunjukkan dengan menggunakan Rupiah di setiap transaksi. Dengan menggunakan Rupiah pada setiap transaksi, maka kita sudah ikut membantu menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah dan membangun kepercayaan dunia pada Rupiah.
Paham Rupiah ditunjukkan dengan memahami fungsi Rupiah sebagai nilai tukar dan cara mengelolanya. Misalnya dengan bertransaksi dan berbelanja dengan bijak, berhemat, dan berinvestasi.
Diakhir acara para pelajar SMPN 2 Samarinda antusias menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan, mereka yang menjawab dengan benar diberikan hadiah berupa uang baru tahun emisi 2022 dan souvenir menarik lainnya . (Ony/YL/Adv)