Penulis : Ony
Editor : Nurlia
SAMARINDA,LENSABORNEO.ID– Lahirnya kreativitas dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, bahkan di dalam penjara sekalipun. Dan jangan heran apabila banyak kreasi yang tercipta dari tangan terampil para warga binaan Rumah tahanan ( Rutan ), Hal ini dapat terlihat beberapa kreatifitas kerajian tangan mulai membuat manik, baju daerah dan pembuatan Sofa duduk hasil karya warga binaan yang berada di Rutan kelas II A Sempaja Samarinda. Sewaktu media ini melakukan peliputan di Rutan sempaja Samarinda pada Kamis ( 27/02/2020 )
Banyak orang berpendapat mana bisa kita berkarya, dan berkreasi ketika kita terkurung, dalam tempat yang sempit dan terpenjara. Padahal, yang membuat pikiran kita terkungkung dan hati kita terkurung bukanlah penjara, tapi karena nyali dan jiwa kita saja, yang lagi lemah sehingga salah langkah.
Seperti halnya warga binaan Rutan Sempaja, dalam mengisi waktu luangnya mereka membuat miniatur sebuah masjid yang terbuat dari stik es krim, yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup rumit tapi hasil jadinya memuaskan.
Dan sala satu warga binaan yang Fadli mampu mendesain 1 unit sofa tamu yang cantik yang bahan dasarnya terbuat dari ban bekas, di tangan Fadlipun, ban bekas bisa di sulap menjadi sebuah sofa yang cantik, seperti yang terlihat terpajang cantik di ruangan Kepala Rutan klas II A Sempaja Samarinda Taufiq Hidayat
“ Waktu saya melihat banyak ban bekas di ruang yang kosong bertumpuk ban bekas, terlintas dalam benak saya, kenapa ban ini tidak di manfaatkan, dan akhirnya saya memanggil sala satu warga binaan yang memang punya keahlian membuat Sofa, Saya panggil dan suruh staf saya, yang menangani pembinaan kegiatan kerajinan, dan hasilnya seperti ini,” Ungkap Taufiq Hidayat Kepala Rutan yang baru Januari 2020 menjabat
Menurut Taufiq, berbagai ketrampilan di lakukan oleh para warga binaan, baik laki-laki maupun wanitanya. Walapun alat- alat penunjang pembuatan ketrampilan, masih mempergunaakan alat alat manual, seperti sebuah mesin dan pemotong manual. Sementara untuk membeli bahan-bahan dasarnya Taufiq mengaku harus meminjam dana yang ada di Koperasi Rutan Samarinda.
“ Untuk membeli bahan – bahanya kita pinjam dana di Koperasi, yang ada di rutan, nanti ketika terjual, dan ada juga pemesan, dana tersebut kita kembalikan lagi, ke koperasi, ” Ungkapnya.
Sementara menurut Kepala sub seksi bimbingan kerajinan kerja Heriadi membenarkan, bahwa untuk membuat kerajinan dan ketrampilan membuat Sofa mereka hanya di tunjang dengan peralatan sederhana manual. hal tersebut tidak membuat para warga binaan patah arang, akar pun jadi, ketika kita mempunyai keahlian, dan kemauan. yang langsung di beri pelatihan singkat oleh staf rutan. yang mempunyai bidang masing-masing.
“ Untuk mengisi hari-harinya warga binaan kita beri kegiatan ketrampilan seperti ini, adapun hasil dari mereka ini, dapat kita jual kalau ada yang mau dan pesan, untuk menunjang kerajinan ini semua, kita masih mempergunakan alat-alat manual, seperti kater , untuk pemotong, karena hanyaa itu yang ada di Rutan, ” Jelas Kepala sub seksi bimbingan kegiatan kerja Heriadi kepad media ini.
Karutan Sempaja Samarinda juga menambahkan, banyaknya barang-barang bekas yang bisa di manfaatkan sebagai kerajinan tangan, tidak hanya membantu dalam membereskan barang bekas tersebut, namun juga bisa memberikan manfaat bagi kehidupan sehari-hari sebagai bekal pengetahuan sekembalinya mereka kemasyarakat kelak, bisa bermanfaat dan mempunyai ketrampilan dan di terima oleh masyarakat.
” Untuk memasarkan hasil kerajinan inipun, masih di lingkungan rutan dan lembaga pemasyarakat, Kami sangat berharap kerajinan dari warga binaan Kami dapat terekspos keluar rutan, dan bisa mengikuti pameran yang di gelar , ” Harap Taufiq.dan berencana akan membuat galeri untuk dapat memajang hasil karya anak anak binaan.
Untuk satu set Sofa seharga 1.400.000,- begitupun dengan hasil kerajinan tangan manik dan pembuatan baju adat daerah, dengan harga yang sangat terjangkau. Seperti yang di katakana sala satu pembinan warga binaan wanita, mereka memasarkan hasil kerajinan ini hanya ketika ada kegiatan di lingkungan Pemasyarakatan saja.
“ Kami sangat mengharapkan ada perhatiaanlah, agar bisa membantu memasarkan semua kerajinan hasi karya warga binaan yang ada di Rutan Sempaja,” Jelas Taufiq lagi
Rutan dan Lapas bukanlah tempat berkumpulnya orang yang jahat, akan tetapi sisi baik dari setiap manusia pastilah ada, mendekatkan diri kepada sang pencipta bisa membuat diri menjadi tenang, Iman yang kuat tentu saja menjauhkan diri dari perbuatan negatif di tambah mereka dibekali dengan pelajaran yang lebih bermanfaat. ( tim redaksi )