Lensaborneo.com- Kalimantan Timur dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi, namun perhatian kini tertuju pada Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di Kota Samarinda yang masih stagnan di angka 52,50.
Sani bin Husain, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, mengemukakan pandangannya mengenai hal ini. Menurutnya, ada korelasi erat antara IPM dan IPP.
“IPP Samarinda seharusnya unggul dibandingkan dengan daerah lain karena IPM Samarinda lebih baik,” ujarnya.
Menurut Sani, tingginya IPM di Samarinda seharusnya juga tercermin dalam angka IPP yang lebih tinggi. Ia menyoroti tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam menangani rendahnya IPP, terutama mengingat banyaknya program beasiswa yang tersedia.
“Kita seharusnya melihat peningkatan yang signifikan dalam IPP,” tambahnya.
Sani menggarisbawahi bahwa meski anggaran besar dialokasikan untuk pembangunan mencapai Rp 2 triliun hasilnya belum terlihat dalam peningkatan IPP.
Ia menekankan pentingnya peran Pemerintah Provinsi dalam meningkatkan IPP sebagai bagian dari tanggung jawab moral mereka.
Sebagai anggota DPRD Kota Samarinda, Sani mengakui keterbatasan kewenangannya dalam menangani peningkatan IPP secara langsung.
Namun, ia menegaskan komitmen untuk terus mengawasi dan mendorong Pemerintah Provinsi agar mengambil tindakan yang diperlukan.
Dalam kapasitas dirinya sebagai anggota DPRD Kota Samarinda, ia mengatakan bahwa tidak memiliki kewenangan untuk secara langsung mengurus peningkatan IPP.
“Sebagai wakil rakyat, kami akan terus mengawasi dan mendorong Pemerintah Provinsi untuk bertindak,” pungkasnya.
Melalui perhatian dan tindakan yang tepat, diharapkan angka IPP dapat meningkat seiring dengan tingginya IPM, menciptakan generasi muda yang lebih berkualitas dan berdaya saing. (Liz/adv)