Samarinda,Lensaborneo.com – Gerak cepat dan tepat harus dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaltim bersama Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Satuan Tugas (Satgas) Stunting Kaltim.

Hal ini menurut Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi yang juga Ketua TPPS Kaltim menyikapi hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang menyatakan angka stunting Kaltim naik 1,1 persen menjadi 23,9 persen.
“Kita harus segera mencari masalah penyebab kenaikan angka stunting ini, segera,” kata Wagub Hadi Mulyadi saat menerima Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto, di ruang kerjanya, Rabu (15/02/ 2023)
Koordinasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan diakuinya, dari tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota sudah berjalan cukup baik.Namun perlu komunikasi lebih intensif hingga ke tingkat lapang agar permasalahan stunting yang menyelimuti Benua Etam segera tertangani.
“Saya minta BKKBN bersama Satgas secepatnya buat pertemuan dan hadirkan seluruh instansi serta lembaga terkait,” pinta mantan legislator Karang Paci dan Senayan ini.
Hal serius bagi orang nomor dua Benua Etam ini ditindaklanjuti jajaran Perwakilan BKKBN Kaltim dan Satgas Stunting dengan mengundang seluruh pemangku kepentingan di daerah.
“Kami melaporkan ke Pak Wagub selaku Ketua TPPS, bahwa awal Maret ini kita lakukan pertemuan, forum TPPS,” ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto, usai bertemu Wagub Kaltim.
Forum rencananya akan dihadiri Ketua TPPS kabupaten/kota se Kaltim, dilanjutkan rapat kerja daerah terkait stunting di Kaltim, serta langkah dan upaya konkrit lainnya.
“Pak Wagub minta ada dibuatkan surat kepada TPPS dari tingkat kabupaten dan kota hingga kelurahan dan desa untuk segera melakukan pertemuan rapat, mini lokakarya namanya,” jelasnya.
Dalam rapat-rapat itu, diharapkan dibahas faktor-faktor penyebab kenaikan angka stunting di masing-masing wilayah.
“Tahun ini, tepatnya di September nanti akan ada survei SSGI lagi. Jadi kami sudah harus menyusun langkah dan upaya bagaimana satu tahun itu bisa turun 5,9 persen,” pungkasnya.(Al/or/Advkominfokaltim)