Rabu, Desember 31, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik
Pendidikan Non Formal ; Jumlah Pamong dan Tutor Tak Sebanding dengan Rombongan Belajar

Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim Achmad Junaini

Pendidikan Non Formal ; Jumlah Pamong dan Tutor Tak Sebanding dengan Rombongan Belajar

22/11/2022
in Kominfo Kutai Timur

KUTAI TIMUR – Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memaksimalkan pembelajaran paket kesetaraan A B dan C. Masyarakat yang tidak tuntas mengenyam pendidikan diberikan kesempatan untuk memperoleh ijazah formal walaupun masa sekolahnya tidak tuntas melalui Satuan Pendidikan Non Formal (SNF-SKB).

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim Achmad Junaini mengatakan terdapat 925 warga belajar yang sedang mengikuti Pendidikan non formal di SKB Sangatta Utara.

Ditambahkannya, kendala saat ini yakni pamong dan tutor yang melakukan pembelajaran secara jemput bola di empat ponpes, tingkat desa maupun khusus anak yang datang belajar langsung di SKB, jumlahnya sangat terbatas.

“Sekarang pamong yang merupakan PNS cuma 1, sedangkan tutor rata-rata. TK2D berjumlah 19. Kalau berdasarkan regulasi, minimal 20 pamong belajar. Sekarang kalau bicara pamong hanya satu. Sedangkan sisanya tutor yang statusnya honor daerah,” jelasnya, Selasa (22/11/2022).

Sementara jumlah muridnya sangat banyak, bahkan berdasarkan pelaksanaan program layanan Cap Jempol terdapat 414 warga belajar yang berasal beberapa kecamatan di Kutim.

“Ditambah mereka yang baru naik tingkat. Misalnya kelas satu akhirnya naik kelas 2. Begitu pula seterusnya, hingga semua tingkatan pendidikan. Sekarang total keseluruhan warga belajar yang terdata dalam dapodik (data pokok pendidikan) mencapai 925,” ungkapnya.

Tingginya antusias warga yang putus sekolah ataupun yang tidak pernah mengenyam pendidikan ini sangat tinggi. Sedangkan jumlah rombongan belajar tidak didukung dengan jumlah pamong dan tutor, terutama bagi ponpes, yang santrinya tidak keluar dan murni menginap di asrama sekolah.

“Otomatis harus jemput bola melakukan pembelajaran. Bagaimana menerapkan itu kalau SDM-nya kurang. Ini yang menjadi perhatian saat ini,” ujarnya.

Sedangkan para tutor yang merupakan tenaga honorer, sedang ancang-ancang mengikuti tes PPPK dari sekolah lain. Sebab, terdapat peluang untuk jenis ijazah yang dimiliki para tutor. Baik sarjana komputer dan lainnya, sedang mempersiapkan diri mengikuti seleksi PPPK dari sekolah lain.

Ditambahkan jika semakin lama jumlah tutor akan terus berkurang. 2021 saja ada tiga tutor yang keluar karena dinyatakan lolos PPPK. Tahun ini ada yang tinggal menunggu penempatan.

Hal ini berdampak sangat besar terhadap pelaksanaan belajar mengajar kepada kelompok belajar (pokjar) yang telah dibentuk. Apalagi jika tidak ada penambahan tutor, maka SKB akan kekurangan SDM.

“Makanya kami akan bersurat dan berangkat bersama ke Jakarta, untuk berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Bagaimana kedepannya, agar setelah membaca data kami kemudian mereka akan berkoordinasi dengan Menpan-RB,” harapnya.(adv/kominfokutim)


Berita Terkait

Pemkab Kutim Selenggarakan Mal Pelayanan Terpadu Pada 2024

Ratusan PNS Jelang Purna Tugas Diberi Tips Jalani Masa Pensiun

Share198Tweet124
Previous Post

Disdik Kutim Sediakan 18 PKBM untuk Kejar Paket Pendidikan

Next Post

Pemkab Kutim Memastikan setiap Warga Peroleh Pendidikan dan Keterampilan Non Formal

Next Post
Pemkab Kutim Memastikan setiap Warga Peroleh Pendidikan dan Keterampilan Non Formal

Pemkab Kutim Memastikan setiap Warga Peroleh Pendidikan dan Keterampilan Non Formal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1067011
Users Today : 305
Users Yesterday : 2113
Total Users : 1067011
Total views : 5653119
Who's Online : 22

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved