SANGATTA — Sejumlah pekerjaan fisik proyek yang tersebar di seluruh Kutai Timur, disinyalir belum dapat menyelesaikan pekerjaan dikarenakan beberapa faktor penghambat. Salah satu faktor penghambat tersebut adalah letak geografis Kabupaten Kutai Timur yang terbentang luas di 10 kecamatan.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat proyek pekerjaan fisik di Kabupaten Kutai Timur tak kunjung selesai, salah satunya adalah faktor geografis.
“Artinya wilayah Kabupaten Kutim ini sangat luas dan kadang terkendala dalam distribusi atau pengiriman material bangunan. Kita ini wilayahnya kan sangat luas. Kondisi geografisnya itu bermacam macam, jadi ini yang menjadi salah satu hambatan bagi kami,” ujarnya.
Ardiansyah menerangkan, kondisi geografis ini membuat penyaluran material harus terhambat dan mempengaruhi waktu pengerjaan. Tidak sedikit pekerjaan yang harusnya sudah selesai memerlukan waktu tambahan yang tidak sedikit.
Apalagi, beberapa jenis material untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kutai Timur diambil dari luar daerah. Kemudian, kondisi jalan yang menghubungkan antar kecamatan merupakan jalan nasional yang hingga saat ini masih jadi belum diselesaikan perbaikannya.
Ardiansyah menambahkan, meski begitu pihaknya sudah meminta kepada pekerja proyek infrastruktur untuk melakukan kerjanya semaksimal mungkin. Ia juga optimis di akhir tahun nanti ada progres capaian serapan anggaran di Kabupaten Kutai Timur.
“Kalau kita sedang mengerjakan proyek infrastruktur itu material nya dari luar daerah. Kemudian kondisi geografis yang seperti itu juga menghambat pengirimannya. Ditambah jalan penghubung antar kecamatan merupakan jalan nasional yang sampai saat ini masih jadi persoalan (perbaikannya),” terang dia.(adv/kominfokutim)