Lensaborneo.com- Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Abdul Khairin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap penanganan stunting di Samarinda, yang dinilainya masih belum memadai.
Khairin menilai bahwa baik upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) maupun Pemerintah Pusat dalam mengatasi stunting masih bersifat parsial dan tidak menyentuh keseluruhan aspek permasalahan.
Ia menyebutkan bahwa walaupun ada perhatian dari fraksi PKS terhadap isu stunting, penanganan yang ada saat ini masih terbatas pada program-program seperti pembagian telur.
“Stunting adalah isu yang harus ditangani sejak awal, yaitu sebelum kelahiran anak, dan harus melibatkan kesiapan calon pasangan dari segi usia dan kesehatan,” bebernya.
Khairin menegaskan pentingnya perhatian terhadap gizi ibu hamil, serta pemeriksaan kesehatan yang komprehensif sepanjang masa kehamilan, proses kelahiran, dan perkembangan anak.
Ia menyebut bahwa penanganan stunting seharusnya tidak dipandang sebagai proyek sederhana yang hanya berfokus pada distribusi bahan pangan seperti telur.
Meski demikian, Khairin mengapresiasi upaya Walikota Samarinda, Andi Harun, yang telah memulai program pembagian telur sebagai langkah awal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia berharap bahwa meskipun jumlah telur yang dibagikan masih terbatas, inisiatif ini dapat menjadi contoh dan memotivasi upaya-upaya berikutnya yang lebih komprehensif dalam penanggulangan stunting di Samarinda.
“Semoga kedepannya, program-program penanggulangan stunting bisa lebih terintegrasi dan memberikan hasil yang lebih substansial,” tandas Khairin. (Liz/adv)