Kaltim Mengalami Inflasi Pada Maret 2022 Seiring Dengan Perbaikan Permintaan Masyarakat.
Samarinda,Lensaborneo.com–Pada Maret 2022, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami infiasi. indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Maret 2022 tercatat infiasi sebesar 0,70 0/0 (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,34 0/0 (mtm). Hal ini di sampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Ricky Gozali melalui siaran perrsnya pada Jumat ( 1 April 2022).
Dalam keterangan persnya Ia mengatakan, Pencapaian tersebut membuat infiasi Kaltim pada bulan ini tercatat sebesar 2,86 0/0 (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,35 0/0 (yoy) dan capaian nasional yang berada pada 2,64 0/0 (yoy).
Berdasarkan kelompok pengeluarannya, infiasi pada bulan Maret 2022 utamanya bersumber dari peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi.
“ Permintaan masyarakat terhadap komoditas pangan mulai mengalami peningkatan seiring dengan kasus COVID-19 di Kaltim yang semakin melandai,” Jelas Ricky Gozali.
Kelompok makanan, minuman dan tembakau kata Ricky, tercatat mengalami infiasi sebesar 1,49% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 1 ,2696 (mtm).
Di katakannya komoditas minyak goreng, cabai rawit, dan ikan layang/ikan benggol merupakan komoditas bahan pangan penyumbang infiasi Kaltim pada bulan Maret 2022.
“ Kenaikan beberapa harga komoditas tersebut utamanya didorong oleh perbaikan permintaan masyarakat menjelang bulan Ramadhan di tengah kasus COVID-19 yang semakin melandai sehingga aktivitas perekonomian kembali meningkat
Kedepan, berbagai program dari TPID wilayah Kaltim seperti sidak dan operasi pasar akan secara berkala dilakukan guna memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga barang khususnya komoditas pangan bagi seluruh masyarakat.
Kelompok transportasi dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turut mengalami peningkatan harga. Kelompok transportasi tercatat mengalami infiasi sebesar 0,35% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,17 % (mtm).
Peningkatan tersebut utamanya disebabkan oleh peningkatan pada tarif angkutan udara seiring dengan pelonggaran syarat penerbangan oleh pemerintah sehingga mendorong peningkatan permintaan masyarakat terhadap transportasi angkutan udara.
Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mengalami infiasi sebesar 1,1 6 0/0 (mtm) yang utamanya didorong oleh infiasi pada komoditas emas perhiasan sebesar 4,19% (mtm) dengan andil infiasi 0,05%.
Koordinasi dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kalimantan Timur terus dilakukan guna menjaga stabilitas infiasi di Kaltim. Pada bulan Maret 2022, kegiatan pengendalian infiasi daerah dilakukan melalui sidak pasar dalam rangka pemantauan harga barang menjelang bulan Ramadhan 2022 serta pelaksanaan operasi pasar melalui Gelar Pangan Murah guna menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau kepada masyarakat serta operasi pasar minyak goreng curah melalui mekanisme penyaluran tingkat Rumah Tangga (RT) yang diselenggarakan oleh TPID Kota Samarinda.
Selain itu, TPID Provinsi Kaltim juga telah melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka antisipasi ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang dalam menghadapi HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 2022 yang ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit oleh pemangku kepentingan.
Selanjutnya, masyarakat dihimbau untuk menghindari panic buying dan menerapkan prinsip berbelanja bijak untuk mendukung kondusifitas selama menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H.
Sumber : Press Rilis BI Kaltim
Editor : Tim redaksi