Balikpapan,Lensaborneo.com — Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur, Rozani Irawadi membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahun 2023 bertempat di lapangan UPTD Balikpapan pada Senin (13/03/2023).
Hadir pada acara tersebut Kepala BPVP Samarinda, Kepala TGUP 3 Kaltim, Kepala UPTD Balikpapan, Kepala Perangkat Daerah Lingkungan Provinsi Kaltim, Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Kota Balikpapan, Camat Balikpapan Selatan, Perwakilan Kepala SMA dan SMK di Balikpapan, serta perwakilan dari industri .
Kepala Dinas Transmigrasi Rozani Erawadi mengatakan untuk pelatihan Berbasis Kompetensi ini diadakan berbagai pelatihan untuk siswa SMA dan SMK dalam menunjang kompetensinya.
“Kita berharap peserta bisa memanfaatkan sebaik-baiknya karena merupakan warga yang berseleksi yang jumlahnya sedikit dari jumlah yang pendaftar yang ada. Yang nantinya bisa untuk menambah pengalaman dalam berusaha,” ujarnya.
Peserta pelatihan sekitar 200 orang lebih yang materi pelajaran sejak pagi hingga sore hari.
Adapun jenis latihannya yaitu Mekanik Dasar Alat Berat I dan II, Plate Welder, Smaw 3 G – UP/PF I dan II, Pengelolaan Administrasi, Perkantoran I dan II, Pengoperasian Mesin Bubut I,Pemeliharaan ,Kendaraan ringan, Sistem Injeksi I ,Pemasangan Instalasi Listrik, Bangunan Sederhana I, Teknisi Perawatan AC Residential I, Pembuatan Roti dan Kue I serta Pembudidayaan Sayuran Hidroponik I.
Sedangkan perusahaan yang berkomitmen ada 50 peserta. Yang diminati selama ini adalah jenis pekerjaan welder, welding kemudian alat berat.Kemudian yang lain juga tidak ketinggalan AC, listrik, servis injeksi.
Pelatihan ini diharapkan dapat menunjang jenis pekerjaan di IKN kelak. “Kalau konstruksi berjalan tidak berjalan di ranah BLKI tapi di non konstruksi pelatihan-pelatihan bisa mendukung dalam ranah konstruksi. Mereka juga ada sertifikasi kompetensi PLSP,” jelasnya.
Apalagi saat ini siswa dan pencari kerja diharuskan memiliki sertifikasi kerja jika telah lulus sekolah.
“Untuk peserta perempuan tidak ada batasan yang kompeten ya ikut termasuk minatnya. Ada juga perempuan yang di welding (pengelasan) .Jadi tidak harus perempuan itu ikut di tata boga atau garmen,” tutupnya.(Lik/adv/kominfokaltim)