Jumat, Juni 13, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

KBP Dr dr Sumy Hastry Purwanti,SpF DFM ” Tugas Otopsi Di Samarinda Serasa Seperti Pulang Kampung

20/02/2020
in Opini & Publik, Popular
KBP Dr dr Sumy Hastry Purwanti,SpF DFM ” Tugas Otopsi Di Samarinda Serasa Seperti Pulang Kampung

Dr.dr Hastry dan Nana jr penulis

Penulis : Nana Jr

Editor : Tim Redaksi

Samarinda,LensaBorneo.com– Di tengah viralnya kasus kematian balita Yusuf (4 th) yang ditemukan tanpa organ tubuhn, setelah hilang selama 16 hari dan berujung pada pembongkaran makamnya untuk proses autopsi, ada kisah menarik tentang kedatangan sang dokter forensik yang akan memimpin proses autopsi.

Sosok perempuan hebat yang masih sangat hangat dibicarakan oleh publik di Samarinda karena kepiawaiannya menangani banyak kasus – kasus besar. itu ternyata masih berdarah Kutaikartanegara tepatnya di Loa Kulu.

Beliau adalah KBP Dr dr Sumy Hastry Purwanti SpF DFM, kartini dari dunia forensik kaliber kelas dunia yang dimiliki oleh DVI Polri ini cukup menyita perhatian. dikenal dengan segudang prestasi dengan predikatnya sebagai perempuan bergelar doktor forensik pertama se-Asia, datang ke kota Samarinda untuk melakukan 2 autopsi sekaligus pada hari yang sama untuk 2 kasus yang cukup viral di kota tepian itu.

Ketika ditemui di lobi Hotel Bumi Senyiur Samarinda, kepada penulis beliau bercerita cukup panjang tentang betapa terkesannya beliau atas kedatangannya dalam rangka bertugas ke Samarinda.

Dokter paruh baya kelahiran Jakarta 23 agustus 1970 ini bercerita tentang pengalamannya melakukan autopsi ke beberapa daerah yang berdekatan dalam hari yang sama dan biasanya itu atas permintaan penyidiknya.

” Tapi kali ini beda banget saya diminta oleh sebuah lembaga yang sama dan dengan tim kuasa hukum yang sama untuk melakukan 2 autopsi sekaligus. amazing banget bagi saya karena ini tidak pernah terjadi sebelumnya.” Ungkapnya dengan penuh semangat.

Perempuan yang terlihat smart dan sangat humble ini menceritakan kedatangan ke Samarinda membuat beliau merasa bahagia seperti ‘Pulang kampung’

dr Hastry bersama keluarga tercinta

“Awesome banget saya bisa lihat kota Samarinda karena terakhir ke kota ini tahun 1986 waktu saya lulus SMP diajak mbah kakung saya yang punya kampung di Loa kulu. Saya hanya ingat naik kapal klotok lalu naik bis dan jembatan yg dekat mesjid itu saja” ungkapnya sambil tersenyum mengingat masa kecilnya menyusuri kota Samarinda.

 

Pada saat itu kedatangannya bersama kakeknya dari pihak bapak yang bernama Mbah Tarno untuk bertemu dengan sepupu – sepupunya yang berada di desa Sumber sari Loa kulu Kutai kartanegara.

 

” Bapak saya Suwono, dan nenek saya (istri mbah tarno) bernama Ninik itu asli Kutai – Dayak. kakek saya datang dari Nganjuk dan tinggal menetap di Loa kulu lalu menikah dengan nenek saya yang penduduk asli di sana. keluarga nenek banyak di sana tapi saya tidak ingat. kalau ibu saya berasal dari Banten” bebernya.

 

Ketika penulis bercanda apakah beliau bisa berbahasa Kutai, “Wah saya tidak bisa karena besar di Semarang. tapi kemarin saya bisa kesana itu sungguh membuat saya merasa rindu dengan masa kecil saya” tutupnya sambil tersenyum.

 

Nah.. bagaimana warga Loa kulu? bangga kan kalau ternyata dokter sehebat beliau ternyata berasal dari Kutai Kartanegara.

 

Banyak prestasi yang sudah di ukir oleh Kartini Indonesia ini, Sebut saja seperti kasus tragedi bom Bali I­-II pada 2002 dan 2005, lalu tragedi bom Kuningan (Kedubes Australia) pada 2004, tragedi bom JW Marriott Kuningan pada 2009, lalu petaka kecelakaan pesawat Sukhoi di Gunung Salak pada 2012. juga menangani insiden Malaysia Airlines MH-17 di Ukraina pada 2014, hingga jatuhnya Air Asia QZ8501 di dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 2015 serta banyak kasus pembunuhan dan mutilasi yang sulit terungkap di tanah air, ada peran besar beliau di dalam semua itu.

 

Polwan yang juga sukses menulis beberapa buku yang di antaranya berjudul ” Kekerasan Perempuan dan Anak dari Segi Ilmu Kedokteran Forensik ” juga memiliki perhatian yang begitu besar,terhadap kekerasan seksual yang terjadi pada Perempuan dan Anak.


Berita Terkait

Dua Kandidat Ketua PWI Kaltim Bakal Bertarung di Konferensi Provinsi

Pemilihan RT 52 Jalan Proklamasi Diikuti Antusias Warga

Share212Tweet132
Previous Post

Pengacara Orang Tua Yusuf Di Jambret Di Jakarta

Next Post

Bunda PAUD Istri Walikota Samarinda “ Minta Aparat Tindak tegas Pelaku Kejahatan kepada Anak “

Next Post
Bunda PAUD Istri Walikota Samarinda “ Minta Aparat Tindak tegas Pelaku Kejahatan kepada Anak  “

Bunda PAUD Istri Walikota Samarinda “ Minta Aparat Tindak tegas Pelaku Kejahatan kepada Anak “

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

824118
Users Today : 516
Users Yesterday : 955
Total Users : 824118
Total views : 4558938
Who's Online : 13

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved