Balikpapan, Lensaborneo.com — Carut marut proyek pengerjaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Ampal membuat Komisi III DPRD Balikpapan berang dan turun langsung ke lapangan.
Komisi III yang turun adalah Kamaruddin, Mieke Heny, Siswanto dan Fadlianor yang langsung mengadakan Inspeksi Mendadak (sidak) terhadap proyek yang dinilai belum tuntas tersebut.
“Kita sidak langsung kesasaran yakni proyek amburadul DAS Ampal di Jalan MT. Haryono. Pihak PT Fahreza tidak hadir. Sedangkan turut mendampingi dari PDAM dan PU hadir di lapangan,” jelas Kamaruddin.
Kalau dilihat pembangunan DAS Ampal membuat Anggota Komisi III Kamaruddin memberikan tanggapan setelah melihat langsung situasi lapangan.
“DAS Ampal yaitu PT Fahreza kami melihat ke lapangan ini merasa kecewa berat. Bahkan sudah tidak bisa berkata kata lagi melihat kelakuan PT.Fahreza. Kota kita jadi rusak gara-gara PT. Fahreza tidak mengerjakan secara benar,” ucapnya.
Pekerjaan yang sebelumnya sudah dikerjakan menjadi mangkrak. Padahal pekerjaan lainnya saja belum beres. Bahkan anggota Komisi III yang melakukan sidak sudah kehabisan kata untuk hasil kerja PT. Fahreza ini.S
“Silahkan masyarakat menilai apa yang harus dilakukan. Putus kontrak sudah kita minta dari awal. Kemudian yang teguran-teguran sidak ini tidak digubris.
“Sidak ini sudah yang ketiga kalinya kita lakukan sidak mengenai DAS Ampal ini.Tetapi PT. Fahreza ini tetap jadi kontraktor yang bandel.
Kita tinggal menunggu Pemerintah Kota Balikpapan. Apabila masih seperti ini kembali lagi ketegasan Pemerintah Kota dalam hal ini PU,” ujarnya.
Kamaruddin selanjutnya mengatakan sudah pernah menyuarakan apa yang menjadi keluhan masyarakat berkaitan dengan debu, kerusakan jaringan pipa PDAM yang putus sambung, bahkan kerusakan estetika, karena pekerjaannya yang serampangan.
Bahkan PT Fahreza ini tidak mengindahkan semua perintah yang diberikan oleh PU dan pihak konsultan. Jadi ini menjadi keputusan Walikota untuk bersikap tegas.
Sementara itu, anggota Komisi III lainnya yaitu Mieke Henny mengatakan yang terpenting saat ini adalah dampak dengan rusaknya pipa PDAM sehingga air di wilayah perumahan warga khususnya Perum Rengganis tidak mengalir.(Lik/ADV).