KUTAI TIMUR – Tingkat penyerapan produk pertanian di Kabupaten Kutai Timur dinilai anggota dewan Novel Tity Paembonan masih kurang. Belum lagi penyerapan sektor pertanian yang memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial, nilainya masih sangat rendah.
Peluang penggunaan teknologi menjadi kunci bagi pata petani di Kutim untuk memasarkan produknya secara langsung, mengingat banyaknya jumlah pengguna media sosial di Kutim yang berasal dari berbagai kalangan dan usia.
“Selain bisa meminimalisir biaya operasional, keuntungan yang didapat petani juga akan meningkat mengingat penggunaan teknologi digital tidak memerlukan tempat memajang barang atau toko yang harus dibayar,” Novel Tity Paembonan
Menurutnya, market online juga dapat dibentuk oleh para petani untuk menjaring konsumen dan juga meningkatkan pertukaran informasi produk di daerah lainnya secara cepat.
Novel juga berharap, peningkatan penyerapan hasil pertanian lokal dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi tersebut dapat didukung oleh Pemkab Kutim melalui instansi terkait.
Noval berharap OPD terkait seperti Diskominfo, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutim, hingga Badan Ketahanan Pangan Kutim untuk turut mempromosikan hasil pertanian lewat media sosial
“Selain dapat menggunakan kemajuan teknologi dan informasi dengan tepat guna, kesejahteraan para petani di Kutim juga dapat ditingkatkan secara signifikan,” ujarnya.(Eq/adv/dprdkutim)









Users Today : 826
Users Yesterday : 1117
Total Users : 976512
Total views : 5324078
Who's Online : 10