Lensaborneo.com, Sangatta — Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman melakukan launching Rumah Bentong ASN Berakhlak, Si-Manies ASN dan E-Kinerja Kutim di lingkungan Pemerintahan belum lama ini menjadi bukti Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terkait pelayanan publik berbasis digitalisasi.
Peluncuran dilaksanakan bersamaan dengan Rapat Koordinasi (Rakor) Kepegawaian Kutim 2023 yang digelar di Ruang Meranti, Sekretariat Kabupaten.
Peluncuran turut dihadiri Asisten, para Staf Ahli Bupati, Kadispar Nurullah, Kepala Puslatbang KDOD LAN Muhammad Aswad, Kadisdikbud Mulyono, Kepala Kantor Regional (Kanreg) VIII BKN A Darmuji, Kepala DPMDes Yuriansyah, perwakilan perangkat daerah dan undangan lainnya.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyambut baik karya aksi perubahan ASN dari pegawai BKPSDM Kutim yang mengikuti pelatihan di LAN RI. Ia mengatakan saat ini sudah era digital, artinya semua persoalan harus dengan cepat, tanggap, efesien dan efektif.
“Maka apabila ini berhasil diterapkan, penataan pegawai lebih mudah dan kesejahteraan pegawai lebih banyak. Karena berimbas pada kinerja, kemudian ke tunjangan kinerja (Tukin),” ujar Ardiansyah.
Ardiansyah menambahkan semakin banyaknya aksi perubahan, tentu memunculkan manfaat yang baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Dia meminta segera dilakukan koordinasi kepada struktur pemerintah yang ada sampai dengan tingkat kecamatan.
Kepala BKPSDM Kutim Misiliansyah menyampaikan, pihaknya setiap tahun rutin menggelar rakor kepegawaian ini. Namun rakor tahun ini dikemas dengan launching tiga aksi perubahan layanan berbasis digitalisasi. Pertama, launching Rumah Bentong ASN Berakhlak, kedua Si-Manies ASN dan ketiga E-Kinerja Kutim di Pemkab.
“Dengan adanya rumah bentong ASN ini, menjadi jalan keluar segala permasalahan ASN, diantaranya persoalan diklat. Dengan menata ulang perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai penghargaan kita koordinasikan semua melalui aplikasi rumah bentong yang bekerja sama BKPSDM dan perangkat daerah yang ada,” ulasnya.
Sedangkan, Si-Manies ASN untuk melengkapi sistem yang ada yakni Sim Aku. Sebab Sim Aku untuk dikembangkan sangat sulit. Maka Si-Manies ASN menjadi solusi untuk dikembangkan. Pada intinya pengembangan dari Sim Aku, tentang pelayanan yang berasal dari BKN Pusat, sampai ke daerah. Jadi dengan menggunakan Si-Manies ASN data pegawai semua sudah menggunakan data.
“Tak perlu lagi bawa berkas, cukup membuka data digital,” jelasnya.
Kemudian, E-Kinerja Kutim untuk memenuhi pelaporan kinerja kepada KPK. Selama ini juga persoalan itu terus berulang-ulang. Maka hadirnya e-kinerja diharapkan dapat menyelesaikan persoalan tersebut. E-kinerja itu penting karena bisa menjadi alat penghitungan tunjangan kinerja ASN. Sampai pemberian reward bagi ASN yang memang memiliki kinerja paling baik.(Adv/Diskominfo-Kutim)