Balikpapan, Lensaborneo.com – Dua tahun dihantam badai covid-19, membuat beberapa program kegiatan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Kaltim (PKBI Kaltim) tidak optimal.
Hal ini dikatakan Direktur Eksekutif Asmuran Gautama, kepada media ini ketika membuka dengan resmi Upgranding dan Capacity Building Kader PKBI Kaltim selama 3 hari, sejak 29 sampai 31 Juli 2022 di Balikpapan.
Asmuran menyatakan keberadaan PKBI Kaltim yang berdiri sejak tahun 1957, dengan gaungnya Pelopor Relawan Mandiri, selama ini dirasa sangat membantu terlaksananya berbagai program pemerintah.
“PKBI membina para kader dari berbagai lapangan pekerjaan dan profesi, dengan tujuannya agar program penanganan dapat mengenai pada sasaran yang dikehendaki yaitu pulih bersama,” ujarnya Sabtu (3-/7/2022).
Usai membuka dengan resmi kegiatan tersebut, Asmuran mengatakan bahwa kegiatan Capacity Building Kader ini di bekali kepada para kader petugas lapangan dan relawan PKBI baik dari sisi pengetahuan maupun kemampuannya akan semakin meningkat.
Dengan semakin meningkatnya kwalitas relawan kata Muran Program PKBI progresya akan lebih baik lagi,
“Kita berharap kegiatan upgrading dan Capacity Building Kader PKBI Kaltim ini bisa menghasilnya para kader yang memiliki pengetahuan yang semakin meningkat,” jelas Asmuran.
Di katakana lagi Asmuran, kondisi covid yang semakin melandai PKBI punya kesempatan berinteraksi dengan masyarakat sudah semakin terbuka. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan bagian dari rangkaian PKBI mencapai akselerasi adapun programnya di antara program pulih bersama bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Kita tidak bisa berada di posisi saat Covid-19, Kita harus melakukan perubahan perubahan dan akselerasi demi tercapainya tujuan bangun bersama usai covid-19,” ujarnya.
Lebih lanjut Asmuran juga mengatakan bahwa PKBI juga turut berupaya mendukung program Pemerintah Provinsi Kaltim dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesetaraan gender dan peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Dan program HIV AIDS dan Eliminasi Tuberkulosis (TB) yang mana program program tersebut PKBI selalu berada di garda terdepan .
“Kenapa kita berada di Garda terdepan karena kita ini petugas lapangan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat kader, maka dalam rangka akselerasi ini, Kita punya kesempatan menyiapkan para kader dari sisi pengetahuan, keterampilan dan skil bisa mendukung para kader ketika akan turun ke lapangan untuk memberikan pemahaman kesehatan kepada,” bebernya
Tugas dan peran para relawan harus di treatment dengan pola yang lebih menyenangkan dengan harapan peserta dapat memahami dengan mudah apa yang didapatkan ketika mengikuti Upgranding dan Capacity Building Kader
Pasca Covid-19 PKBI harus terus berlari memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat yang belum tersentuh, yang tentunya semua kegiatan perlu amunisi untuk peningkatan kemampuan relawan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan bagi para relawan aupun konselor.
“Semua program yang dilakukan oleh PKBI yaitu bagaimana membangun inklusi atau kesetaraan dan kemudahan akses kelompok masyarakat yang selama ini jauh dari jangkauan informasi. Kesulitan kelompok masyarakat mengakses kesehatan inilah yang menjadi prioritas para relawan PKBI itu yang diharapkan pada agenda kegiatan tersebut,” ujarnya.(OR/YL/adv/kominfokaltim)