Selasa, Mei 20, 2025
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
  • Redaksi
  • Legalitas
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
LensaBorneo.com
Advertisement
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
    • DPMPD Kaltim
    • Dispora Kaltim
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Kutim
    • DPRD Samarinda
    • DPRD Kota Balikpapan
    • Kabupaten Berau
    • Kabupaten Kutai Barat
    • Kabupaten Mahakam Ulu
    • Kominfo Kutai Timur
    • KPID Kaltim
    • Kominfo Kaltim
    • Kominfo Samarinda
    • Kota Balikpapan
    • Kota Bontang
    • Kota Samarinda
    • Kominfo Kutai Kertanegara
  • Opini & Publik
No Result
View All Result
Lensaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Nasional
  • Berita Daerah
  • Opini & Publik

Semakin Maraknya Pakaian Bekas Impor di Kota Tepian, Laila Beri Tanggapan

17/08/2024
in Advertorial, DPRD Samarinda
Sikapi Isu Politik dengan Bijak, Laila Fatihah: Perhatikan Etika dan Dampak

Laila Fatihah, Anggota Komisi II DPRD Samarinda,


Lensaborneo.com- Meningkatnya minat terhadap pakaian bekas impor (thrifting) di Samarinda, yang kerap kali bermerek dan lebih murah dibandingkan produk lokal, disorot Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah.

Ia mengamati bahwa tren ini, meski mendukung pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), juga memiliki potensi untuk merusak pasar produk lokal yang belum tentu mampu bersaing dari segi harga.

“Dengan maraknya thrifting, banyak produk lokal kehilangan daya tariknya karena masyarakat lebih memilih barang bermerek yang lebih murah, meski bekas,” ungkapnya.

Laila menekankan bahwa masyarakat Samarinda, yang cepat beradaptasi dengan tren, cenderung tertarik pada pakaian bekas impor karena nilai merek dan harga yang lebih terjangkau.

Namun, ia juga melihat adanya dilema besar di sini, dimana mendukung thrifting bisa berarti mematikan potensi produk lokal, sementara menghentikannya bisa berdampak buruk bagi pelaku usaha yang bergantung pada pasar ini.

“Ini adalah masalah yang kompleks. Kita perlu mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi dari setiap keputusan, apakah itu membiarkan thrifting terus berkembang atau melindungi produk lokal,” tambahnya.

Selain aspek ekonomi, Laila juga memperingatkan mengenai dampak lingkungan dari peningkatan limbah tekstil akibat penjualan pakaian bekas impor.

“Lingkungan juga harus dipertimbangkan. Penjualan thrifting tidak hanya mengancam pasar lokal, tetapi juga menghasilkan limbah tekstil yang berpotensi merusak lingkungan,” tutupnya. (Liz/adv)


Berita Terkait

Pemerintah Kota Samarinda Sambut Kunjungan Kadin Anhui, Jajaki Potensi Kerja Sama Investasi

Brebet Massal Kendaraan Terjawab, Andi Harun : BBM dari Kendaraan Warga Tak Sesuai Standar

Share196Tweet123
Previous Post

Langkah Strategis Perkuat Ketahanan Pangan Ditekankan Shania

Next Post

Penanganan Banjir 2021-2024 Dinilai DPRD Samarinda

Next Post
Penanganan Banjir 2021-2024 Dinilai DPRD Samarinda

Penanganan Banjir 2021-2024 Dinilai DPRD Samarinda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

800164
Users Today : 14
Users Yesterday : 878
Total Users : 800164
Total views : 4432199
Who's Online : 6

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Blog
  • Redaksi
  • INFO PRODUK
  • Pedoman Media
  • Legalitas
  • Berita Daerah
  • Nasional
  • Popular

© 2019-2024 Lensaborneo,com All Rights Reserved