Lensaborneo.com- Untuk mewujudkan kota bersih, nyaman, aman, dan sehat, pemkot mengadakan program peningkatan kesehatan masyarakat atau Program Forkots (Program Kota Sehat) melalui kolaborasi lintas sektor dari berbagai kecamatan dan kelurahan.
Pemkot kemudian melantik 20 anggota forum komunikasi kecamatan sehat dan 117 anggota pokja kelurahan sehat untuk periode 2024-2029 yang akan bertugas dengan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD).
Anggota DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, mendukung penuh hal tersebut, mengingat pencapaian Kota Samarinda meraih penghargaan kota sehat di tahun 2023, Puji berharap hal tersebut bisa memberikan manfaat dan dampak nyata di masyarakat.
“Diharapkan tidak hanya sekedar penghargaan, tapi juga ada manfaatnya di masyarakat,” ujar Puji
Walaupun sudah berjalan lama, ada beberapa masyarakat yang tidak paham mengenai konsep kota sehat itu sendiri. Ini menjadi tugas DPRD Samarinda untuk mengedukasi masyarakat.
Selain itu, Sri Puji Astuti menegaskan terkait topik mengenai iklan rokok yang tersebar luas di ruang publik, walaupun sudah larang hal tersebut.
“Kami melihat masih banyak iklan rokok di jalan protokol dan dekat taman, walaupun sudah ada perda yang melarang itu. Mudah mudahan bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah kota,” tuturnya
Mengingat sebenarnya konsep kota sehat itu sendiri masih banyak belum dipahami oleh masyarakat kota tepian.
“Ada sembilan tatanan menuju kota sehat. Bagaimana OPD terkait menerjemahkan program dari kementerian hingga program unggulan wali kota, semua harus terintegrasi dari ketahanan pangan hingga transportasi yang sehat,” ucap puji
Terakhir, puji mengharapkan DPRD Kota Samarinda bisa mendukung penuh dan memastikan program ini berjalan lancar.
“Kami sebagai mitra dari pemerintah harus mendukung penuh. Jika mungkin, akan ada penambahan anggaran untuk forkots ini dan seluruh OPD, agar bisa dirasakan dan dimanfaatkan masyarakat,” tutup Sri Puji Astuti. (Liz/adv)