Redaksi: Redaksi 02
Reporter: Samuel
Samarinda,LensaBorneo.com— Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim memberi subsidi Gas Landfill atau biogas di 4 Kabupaten/Kota Kaltim. Reaktor biogas ini berfungsi mengubah kotoran binatang, kotoran manusia dan materi organik lainnya, menjadi biogas. Produk gas hasil dari biogas ini disebut bisa digunakan untuk skala rumah tangga. Antara lain sebagai bahan bakar memasak dan lampu untuk penerangan.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Peternakan dan Kehewanan (DPKH) Kaltim Yakop Pangedongan mengatakan bahwa pihaknya mendatangkan sebanyak 20 Unit alat biogas yang penganggarannya berasal dari APBD Provinsi Kaltim Tahun 2020.
Yakop panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa di Kalimantan Timur (Kaltim) sendiri hampir seluruh wilayah sudah memiliki alat tersebut, terkecuali wilayah Mahakam Ulu (Mahulu). Alat pengolah biogas ini disebutnya, dibagikan kepada 13 kelompok petani peternak (Poktan) di empat daerah. Penajam Paser Utara (PPU) Balikpapan, Paser dan Kutai Barat (Kubar).
“Karena di lapangan kita lihat mencari gas tabung seperti yang berukuran 3 Kg sekarang cukup sulit, apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, kita perbantukan lah. Karena pengunaannya untuk memasak sangat efektif,” ucap Yakop saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (23/9/2020).
Ia menjelaskan bahwa sistem biogas ini memiliki tabung. Yang terdiri dari inlet (tangki pencampur) tempat bahan baku kotoran dimasukkan, reaktor (ruang anaerobik/hampa udara), penampung gas (kubah penampung), outlet (ruang pemisah), sistem pipa penyalur gas dan lubang penampung ampas biogas atau lubang pupuk kotoran yang telah terfermentasi.
Kotoran-kotoran tersebut kemudian dicampur dengan air yang bisa berasal air mani sapi atau air biasa. Kemudian, campuran kotoran dan air mengalir melalui saluran pipa menuju kubah. Yang akan memproduksi gas setelah melalui proses pencernaan di dalam reaktor. Gas yang dihasilkan lalu ditampung di dalam ruang penampung gas (bagian atas kubah).
Melalui program ini, Yakop mengatakan bahwa pihaknya berharap bahwa alat Biogas tersebut kelak akan dapat membantu kelompok peternak untuk mampu mandiri dan berdaya secara pangan. Ia menjelaskan bahwa program ini. Dicanangkan sebagai bentuk dari upaya peningkatan ketahanan pangan peternak lokal di Kaltim.
“Penggunaan biogas ini sudah dipakai oleh 20 peternak sapi di Kaltim. Jika ada pengadaan dana kembali, DPKH akan menyediakan kantong gas. Dimana kantong gas tersebut bisa digunakan oleh kelompok ternaik lain, atau dibagikan ke warga sekitar,” tutup Yakop.
Dari data yang diperoleh di website DPKH Kaltim. Tahun ini, sebanyak 13 Kelompok peternak di 4 daerah Kabupaten/Kota mendapatkan alat pembuatan biogas. Penerima tersebut terdiri dari 4 kelompok di PPU yang masing-masing menerima 2 Unit, 3 kelompok di Paser yang masing-masing menerima 1 Unit, 4 Kelompok di Kubar yang masing-masing menerima satu Unit, dan 2 Kelompok peternak di Balikpapan yang masing-masing menerima satu unit.