
Penulis : Ony
Editor : Nurliah
Lensaborneo.id, Samarinda – KPU Kota Samarinda gencar menggelar sosialisasi di berbagai kalangan. Tak luput bagi para pelajar menjadi target dalam menyukseskan Pilkada 2020. Sekitar 94 sekolah menengah atas yang ada di Samarinda menjadi prioritas program tersebut. Targetnya adalah meningkatkan jumlah partisipasi pemilih pemula.
Sayangnya menurut Ketua KPU Kota Samarinda, Firman Hidayat didampingi Komisioner KPU Kota Samarinda Divisi Sosialiasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, M. Najib, mengatakan dari sejumlah itu, hanya sekitar 20 persen saja sekolah yang baru bisa diajak bekerjasama. Namun, Najib yakin dapat mencapai 100 persen hingga hari Pilkada sebab mereka masih terus melaksanakan programnya.
“Memang masih 20 persen yang sudah kami sosialisasikan tentang Pilkada di sekolah-sekolah. Sebab ini memang dalam bentuk sharing program. Jadi, kami menyiapkan sumber daya manusianya yang akan menjadi pemateri, pihak sekolah yang menyediakan segala kelengkapan,” terangnya.

Ketua KPU Kota Samarinda, ketika di temui lensaborneo, di ruang kerjanya, Firman menjelaskan, bahwa bentuk sosialisasi yang di lakukan, adalah menyasar pada pelaksanaan pemilihan ketua Osis. Mengapa pemilihan Osis lantaran, kegiatan tersebut mirip dengan pelaksanaan Pilkada. Sehingga kebutuhan semisal kotak suara, surat suara dan lainnya perlu disiapkan.
“Ini mirip-mirip simulasi penyelenggaraan Pilkada. Maka itu kami harapkan kerjasama ini prosesinya dibuat berdekatan dengan pemilihan ketua Osis. Kelak pemilihan ketua Osis seluruh SMA/MA/SMK/SLB di Samarinda melakukan pemilihan ketua Osis secara serentak,” tuturnya.
Sementara di tambahkan, M Najib, selaku Divisi Sosialiasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM menjelaskan, sosialisasi pemilu kepada pemilih pemula yang mayoritas adalah kalangan pelajar sangat diperlukan agar mereka menggunakan hak suara secara tepat dan berkualitas. Ia menambahkan perlunya mendorong pelajar untuk antusias datang ke tempat pemungutan suara guna memilih partai politik atau calon-calon pemimpin sesuai dengan aspirasinya, tidak golput.

“Pemilih pemula juga perlu diperkenalkan dengan nilai-nilai demokrasi di balik proses Pilkada. Untuk memilih disini harus diimbangi dengan pengetahuan dan kesadaran untuk menggunakan hak pilih secara tepat dan berintegritas,” tegas Firman lagi.
Kegiatan ini diharapkan Ketua KPU Samarinda, nantinya bermanfaat utamanya dapat meningkatkan partisipasi pemilih dikalangan anak muda, dalam hal ini khususnya para pelajar.
Pasalnya, jumlah partisipasi pemilih hanya naik 8,58 persen sementara target nasional adalah 77 persen untuk pengurangan Golput.
Data KPU Samarinda untuk angka partisipasi pemilih pada tahun 2015 sebesar 49,17 persen sementara Golput 50,83 persen. Pada Pilgub 2018 angka partisipasi pemilih 57,75 persen sementara Golput 42,25 persen. “Angka partisipasi yang naik sangat kecil, hanya 8,58 persen,” tandas Najib.
Penulis : Risky
Editor : Nurliah